JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau agar jemaah yang baru tiba di Makkah beristirahat cukup sebelum melaksanakan umrah wajib.
Koordinasi dengan ketua kloter sangat dianjurkan untuk menentukan waktu yang tepat.
“Imbauan serupa juga berlaku bagi jemaah lansia, berisiko tinggi, sakit, dan yang menggunakan kursi roda."
"Mereka dianjurkan untuk melaksanakan umrah wajib setelah jemaah lainnya selesai, kecuali jika ada pendamping,” jelas anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda.
BACA JUGA:Setelah 12 Tahun Menunggu, Saim Marhadan Akhirnya Menunaikan Ibadah Haji
BACA JUGA:Antisipasi Masalah Kesehatan, Kemenkes Siapkan 62,3 Ton Obat untuk Jemaah Haji 2024
PPIH juga meminta Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah (KBIHU) yang menyertai jemaah untuk bekerja sama dengan PPIH kloter.
Untuk menjaga kesehatan, Widi menyarankan agar jemaah melakukan salat dan ibadah sunnah lainnya di hotel atau masjid sekitar hotel.
“Salat di masjid sekitar hotel memiliki nilai pahala yang sama dengan salat di Masjidil Haram,” tambahnya.
Keistimewaan Tanah Haram mencakup seluruh wilayahnya, jadi pelipatgandaan pahala tidak terbatas pada Masjidil Haram saja.
BACA JUGA:Tips Menjaga Kesehatan Kulit Selama Penerbangan Bagi Para Calon Jemaah Haji
BACA JUGA:Ini Dia, 10 Tips Mengumpulkan Uang untuk Berhaji
Widi menegaskan, jemaah tidak perlu khawatir akan kehilangan pahala jika beribadah di hotel atau masjid sekitar hotel.
Widi juga mengingatkan jemaah untuk tidak berlebihan dalam melaksanakan ibadah sunnah berulang dan berziarah ke lokasi yang jauh dari hotel.
“Aktivitas ibadah sunnah yang berlebihan bisa menyebabkan kelelahan. Jaga stamina untuk puncak haji nanti,” pesannya.
Ia juga mengimbau jemaah untuk melengkapi diri dengan alat pelindung diri seperti payung atau topi lebar ketika keluar hotel untuk menghindari terik matahari.
BACA JUGA:Wah, Jemaah Haji Tahun 2024 Ini BIsa Saksikan Fenomena Langkah Loh, Namanya Istiwa A'zam, Apa Itu?
Selain itu, membawa dokumen penting seperti paspor dan kantong sandal saat ke masjid sangat dianjurkan.
“Jangan meletakkan sandal di sembarang tempat di masjid untuk menghindari kehilangan. Berjalan tanpa alas kaki di lantai luar masjid dan terminal bus bisa berisiko kaki melepuh,” tambahnya.
Widi juga menekankan pentingnya mengenakan identitas pengenal seperti gelang dan smart card, tetap berkelompok, dan tidak memisahkan diri untuk menghindari tersesat.
Jika memerlukan bantuan, jangan ragu untuk meminta bantuan petugas di area Masjidil Haram dan terminal bus.
PPIH Siapkan 9 Pos Petugas