Kemendikbudristek juga menyediakan panduan penggunaan buku sastra yang direkomendasikan untuk tema-tema tersebut.
Dalam praktiknya, guru akan menyisipkan materi sastra ke dalam mata pelajaran yang sedang diajarkan.
Misalnya, guru sejarah bisa menggunakan karya Pramoedya Ananta Toer, "Bumi Manusia," untuk memotivasi siswa membaca dan membangun pendidikan karakter.
Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbudristek, Supriyatno, menambahkan bahwa program ini juga merupakan bentuk penghargaan terhadap karya sastra Indonesia.
Dengan program ini, siswa diberi kesempatan lebih besar untuk memanfaatkan karya sastra, yang diharapkan dapat meningkatkan minat baca, menumbuhkan empati, dan mengasah kreativitas serta pemikiran kritis mereka.
Penulis Eka Kurniawan, yang ditunjuk sebagai kurator buku sastra untuk jenjang pendidikan dasar hingga menengah, mengungkapkan bahwa proses kurasi buku-buku ini telah berlangsung selama satu tahun terakhir.
Ia mengakui bahwa menyiapkan buku untuk jenjang SMP lebih menantang dibandingkan dengan jenjang SD atau tingkat dewasa.
"Dalam prosesnya, kami mengumpulkan daftar buku dibantu oleh guru-guru, berdasarkan tahun, genre, dan tema yang sesuai dengan setiap jenjang," jelasnya.