Umumnya, kata Ningz, perlemakan hati dialami oleh peminum alkohol, namun seiring berkembangnya zaman, orang dengan obesitas juga memiliki risiko mengalami perlemakan hati.
Perlemakan hati, sambungnya, pada awalnya tidak bergejala.
Karenanya, dia mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap perlemakan hati dengan mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara rutin.
Di samping itu, Ningz juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki faktor risiko perlemakan hati untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama dengan alat ultrasonografi (USG) untuk mengetahui tanda perlemakan hati dalam tubuh. (lia)
Kategori :