SUMATERAEKSPRES.ID - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak perusahaan dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), menghadapi tantangan berat di tengah kondisi pasar semen domestik yang menurun dan dinamika geopolitik global yang tidak pasti.
Meskipun demikian, SMBR berhasil mencatat pendapatan bersih sebesar Rp406,5 miliar pada kuartal I tahun 2024.
Menurut Wakil Presiden Sekretaris Perusahaan SMBR, Hari Liandu, pendapatan bersih tersebut mengalami peningkatan sebesar 6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini dipicu oleh kenaikan volume penjualan semen sebesar 7%, mencapai 486.643 ton.
BACA JUGA:PT Semen Baturaja Bantu Penyandang Disabilitas dan Anak Yatim di Sumatera Selatan
BACA JUGA:Semen Baturaja Pertahankan Market Share 33 Persen
"Pertumbuhan ini merupakan hasil dari sinergi pengelolaan pasar dan harga yang dilakukan bersama SIG, yang membantu SMBR mempertahankan profitabilitas. Pendapatan dari produk derivate, seperti white clay, juga mencatatkan peningkatan dengan hasil penjualan sebesar Rp3 miliar," ungkap Hari.
Namun, kenaikan harga bahan bakar akibat geopolitik dunia turut meningkatkan beban pokok pendapatan Perseroan, terutama dalam hal biaya produksi dan distribusi.
Meski demikian, Perseroan masih berhasil mencatat Laba Periode Berjalan sebesar Rp5,07 miliar.
Hari Liandu menyampaikan optimisme bahwa SMBR akan terus mencapai pertumbuhan yang kuat di masa mendatang.
Sinergi dengan SIG dan kontribusi dalam proyek strategis nasional, seperti pembangunan Tol Betung - Jambi, menjadi pendorong bagi perusahaan dalam mengelola pasar dan harga.
"Pembangunan tol ini tidak hanya meningkatkan sektor perekonomian, tetapi juga mempermudah akses antar kedua provinsi serta mempertahankan peran strategis SMBR dalam pembangunan infrastruktur nasional," katanya.
BACA JUGA:Semen Baturaja Terima Hak Paten White Clay
BACA JUGA:Semen Baturaja Lakukan Perombakan, Komisaris dan Direksi Baru Terpilih
Lebih lanjut, SMBR telah melakukan kajian menyeluruh terkait penambahan kegiatan usaha, yang meliputi analisis pasar, teknis, bisnis, manajemen, risiko usaha, lingkungan, dan keuangan.