Semen Baturaja Pertahankan Market Share 33 Persen

LEADER : Semen Baturaja mampu menjadi market leader di wilayah Sumbagsel. Foto : IST--

PALEMBANGSUMATERAEKSPRES.ID - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mencetak pertumbuhan yang signifikan setelah bergabungnya dengan SIG pada 2022.

Tercatat volume produksi semen juga tumbuh 7,5 persen. Kinerja penjualan, volume penjualan semen terus tumbuh sebesar 7,6 persen. Hal ini seiring sinergi jaringan logistik dalam grup yang membuka peluang bagi SMBR untuk meningkatkan utilitas pabrik.

“Kami merasakan dampak positif yang besar setelah bergabung dengan SIG lantaran di-support supply chain management yang terkonsolidasi. Kita simak kinerja produksi tahun 2023, volume terus tumbuh 12,7 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Direktur (Fungsi Keuangan & SDM), Rahmat Hidayat menjadi narasumber dalam acara kegiatan Forum Calon Investor yang diselenggarakan Indonesia Stock Exchange (IDX) Sumsel belum lama ini.

BACA JUGA:SMBR Kantongi Sertifikat Green Label

Ia mengungkapkan SMBR berhasil mempertahankan market share di wilayah Sumbagsel sebesar 33 persen. “Kita masih menjadi market leader termasuk di pasar utama yaitu Provinsi Sumsel dan Lampung,” tegasnya.

Dari sisi kinerja keuangan SMBR mencatat kinerja keuangan yang terus tumbuh dan solid dalam tiga tahun terakhir. Sampai tahun 2023 terjadi peningkatan pendapatan yang didorong pertumbuhan volume penjualan semen dan kontribusi atas penjualan produk derivative seperti white clay sehingga laba bersih SMBR terus meningkat setiap tahunnya. "Hal ini berdampak positif pada EBITDA yang terus tumbuh,” ujar Rahmat.

BACA JUGA:SMBR-Semen Tonasa Kuatkan Sinergi

Ia menyampaikan SMBR juga memiliki produk turunan yaitu white clay sebagai bahan baku dari pembuatan pupuk NPK (Nitrogen, Phospat, Kalium) yang merupakan salah satu strategis bisnis SMBR. White clay ini dihasilkan dari riset dan pengembangan yang dilakukan oleh Tim SMBR dan sudah ada hak patennya.
“Alhamdullilah produk white clay yang kita hasilkan ini sudah ada hak patennya yang diterbitkan oleh Kemenkumham, kita juga sebagai industri semen pertama di Indonesia yang berhasil menghasilkan white clay,” tutur Rahmat. (yun/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan