Penyakit Bercak Coklat Sebabkan Daun Gugur

Minggu 21 Apr 2024 - 20:28 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Mario

MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID – Salah satu penyakit yang sering menyerang tanaman ubi kayu yakni penyakit bercak coklat. Tanda-tandanya adanya bercak putih dengan bagian tepi berwarna ungu.

Bercak tersebut kemudian berubah warna menjadi coklat dan berlubang. Gejala serangan sering dijumpai pada daun tua. Di tingkat serangan yang tinggi, penyakit ini bisa menyebabkan daun menguning, kering dan gugur.

‘’Karena itu perlu dilakukan tindakan pengendalian untuk mencegah penurunan produksi dan kerugian pada petani,’’ ujar Silvy Monalisa SP, petugas POPT saat melaksanakan monitoring OPT Ubi Kayu di Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang, Muara Enim.

BACA JUGA:Dosen FEB Unpari Lubuklinggau Beri Pelatihan pada Pengrajin Opak Ubi Kayu

BACA JUGA:Ada Apa? Petani Karet di PALI Beralih Tanam Ubi Kayu

Dikatakannya, penyakit bercak coklat pada tanaman ubi kayu disebabkan jamur patogen Mycosphaerella henningsii.  ‘’Jamur ini hidup pada daun ubi yang sakit pada tanaman atau yang ada di tanah. Penyakit ini menyebar ke daun dan tanaman baru melalui angin atau percikan air hujan,’’ jelasnya.

Sementara itu, dari hasil monitoring yang dilakukan luas hamparan pertanaman adalah 1,5 hektare dengan umur tanaman 4 bulan. ‘

’Varietas yang ditanam merupakan varietas lokal. Luas serangan 0,2 hektare dan intensitas  serangan 3,3 persen,’’ katanya. Di lahan tersebut juga ditemukan musuh alami penyakit bercak coklat yakni coccinelidae dan laba-laba. 

‘’Untuk petani kita rekomendasikan melakukan rradikasi selektif bagian tanaman yang terserang,’’ ujarnya.

BACA JUGA:Ini Dia Cara Membasmi Hama pada Tanaman, Petani Wajib Baca

BACA JUGA:Ini 4 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Mengusir Semut dari Tanaman

Lalu, untuk pengendalian menggunakan APH Trichoderma sp.  ‘’Jika  luas dan intensitas serangan meningkat melewati ambang ekonomi, kendalikan dengan fungisida kimia berbahan aktif Methil tiofanat. 

Lakukan sanitasi lingkungan, pemupukan berimbang dan pengamatan rutin memantau perkembangan OPT harus terus dilakukan,’’ katanya. (sms)

Kategori :