SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Ada enam kawasan strategis provinsi (KSP) yang masuk dalam rencana pengembangan. Ini terungkap dalam Forum Konsultasi Publik RKPD 2025 di kantor Bappeda Sumsel.
Dijelaskan Kepala Bappeda Sumsel, Ir Regina Ariyanti ST, enam KSP itu secara garis besar dibagi dua. Ada pengembangan KSP terkait kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Ada pula KSP terkait kepentingan pertumbuhan ekonomi.
“Enam KSP itu yakni KSP Pesisir Timur, KSP Lubuklinggau dan sekitarnya, KSP Martapura dan sekitarnya, KSP Muara Enim dan sekitarnya, KSP Pagaralam dan sekitarnya serta KSP Sekayu dan sekitarnya,” beber dia.
Dari data Bappeda Sumsel, untuk rencana KSP Pesisir Timur ini di antaranya pengembangan kawasan lindung mendukung fungsi konservasi, keanekaragaman hayati, dan menjaga iklim makro, serta mengurangi resiko bencana. Lalu, optimalisasi lahan gambut. Ada lagi, pengembangan food estate sentra produksi padi, kerbau rawa Pampangan dan itik pegagan di Banyuasin dan OKI. Kemudian, percepatan pengentasan kawasan tertinggal di Tulung Selapan – Cengal Kabupaten OKI.
Untuk KSP Lubuklinggau dan sekitarnya, di antaranya ada pengembangan kawasan perkotaan Lubuklinggau kawasan agropolitan Musi Rawas, pengentasan desa tertinggal di Mura dan Muratara serta potensi seng dan timah hitam di Muratara.
BACA JUGA:Asal Usul Kata 'Kuli': Ternyata Kental demgan Eksploitasi Pribumi, Seperti Apa?
Kemudian, KSP Martapura dan sekitarnya di antaranya ada pengembangan kawasan ekonomi terpadu Danau Ranau, kawasan agropolitan di OKU Timur dan kawasan wisata Gua Harimau dan Gua Puteri di OKU. Lalu, pengembangan energi panas bumi Ulu Danau dan potensi biji besi di OKUS serta energi alternatif biodiesel/ biofuel berbasis kelapa sawit di OKUT.
Ada lagi, pengembangan food estate sentra produksi padi di OKUT dan OKUS. “Lalu, peningkatan konektivitas antar dan inter kawasan, jaringan jalan dan Bandara Banding Agung OKUS,” bebernya.
Untuk KSP Muara Enim dan sekitarnya, ada pengembangan kawasan perkotaan Muara Enim, pengembangan kawasan industri di Kecamatan Gunung Megang Muara Enim dan kawasan industri Kecamatan Talang Ubi PALI. Juga pengembangan kawasan wisata Candi Bumi Ayu di PALI.
Sementara, KSP Pagaralam dan sekitarnya, ada pengembangan kawasan agropolitan Pasemah Air Keruh di Empat Lawang, objek wisata situs Megalith di Lahat dan Pagaralam serta potensi energi panas bumi di Empat Lawang.
Adapun untuk KSP Sekayu dan sekitarnya, pengembangan kawasan pendukung fungsi PKN Patungraya Agung dan PKW di sekitarnya. Lalu, pengembangan kawasan industri hijau Desa Mulyo Rejo Kabupaten Muba, energi alternatif ramah lingkungan biogas di Muba serta food estate sentra produksi padi di Muba.
BACA JUGA:Eksplorasi Karier dalam Dunia Farmasi: Peluang Tak Terbatas Bagi Lulusan, Apa Saja?
BACA JUGA:Sumatera Ekspres Raih Penghargaan Sebagai Kontributor Media Terbaik dari Epson
Nah, enam KSP itu melengkapi empat kawasan strategis nasional (KSN) yang ada di Sumsel. Apa itu? Pertama, KSN Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) yang berbasis lingkungan hidup. Kedua, kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang. Ketiga, kawasan perkotaan Palembang-Betung-Indralaya-Kayuagung (Patungraya Agung) serta terakhir kawasan Taman Nasional Bukit Barisan.