Lalu, apa rencana pemkab/pemkot? Pemkab OKU Timur menyiapkan cadangan kawasan industri seluas 540 hektare. Lokasi berada di Kecamatan Martapura, meliputi 3 desa, yakni Desa Kromongan, Desa Suko Mulyo, dan Desa Kota Baru Selatan.
Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten OKU Timur, Maryus Markus mengatakan 540 hektare lahan cadangan kawasan industri itu saat ini masih milik warga. Tapi pihaknya akan mulai melakukan pembebasan lahan tahun 2024. "Rencananya tahun 2024 mulai pembebasan lahan namun bertahap, menyesuaikan dengan kondisi anggaran," kata Maryus, kemarin.
Dia mengatakan rencana menyediakan kawasan industri ini sebenarnya sudah cukup lama, tetapi baru disahkan perda-nya tahun 2021 lalu. "OKU Timur merupakan daerah penghasil komoditi, mulai dari perkebunan, pertanian, hortikultura, perikanan, sementara pabriknya belum ada. Makanya kita siapkan kawasan industri," lanjutnya.
BACA JUGA:DPRD Bangka Belitung Kunjungi KSPSI Sumsel, Ada Apa Ya?
BACA JUGA: Terciduk Bawa 2 Paket Sabu, Sopir Ekspedisi Dijerat Pasal Pengedar Narkoba
Dijelaskan, kawasan industri itu dibagi menjadi dua, yaitu di Desa Keromongan dan Suko Mulyo yang diperuntukkan sebagai kawasan industri bidang makanan (food). Sementara Kota Baru Selatan akan menjadi kawasan industri bidang energi. "Kalau di kawasan food sudah ada yang investasi pabrik sawit CPO mini. Di kawasan energi rencananya dibuka stockpile atau tempat bongkar muat batu bara. Bisa juga jadi check poin batu bara dari Sumsel yang ingin keluar Sumsel," jelasnya.
Lokasi kawasan industri dinilai strategis, lantaran ada jalur rel kereta api dan jalan Lintas Sumatera. “Pertimbangan memilih Martapura, sebab dekat jalur kereta api, dekat jalan arteri Lintas Sumatera, dan Martapura merupakan gerbang masuk keluar Sumsel," pungkasnya.
Kepala Bappeda Kabupaten Muara Enim, Mat Kasrun Msi mengatakan kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Enim hingga saat ini terus berjalan. "Awalnya itu Pemkab Muara Enim yang menyiapkan lahan," ujarnya. Ada juga PT Bukit Asam yang akan mengisi KEK misalnya lokasi proyek DME dan lain lain. Akses jalan sudah disiapkan, namun persisnya ia tidak hafal. “Yang jelas sudah ada 8 km lahan dibebaskan, sisanya kawasan PTBA," terangnya.
Rencanya jalan akan dibangun pemerintah pusat dari Simpang Kepur sampai KEK. "Rencananya pintu tol ada di jalan Kepur supaya aksesnya bisa langsung ke KEK, tapi memang progres-nya masih lama," ungkapnya. Yang jelas dengan adanya KEK, perekonomian Muara Enim bakal meningkat termasuk taraf hidup masyarakat. Kendati sekarang ia belum bisa bicara banyak tentang progresnya berapa persen.
Pemkab Empat Lawang menyiapkan Pusat Penelitian Pengembangan Pertanian Terpadu (P4T). Lokasinya berada di Jalan Poros Tebing Tinggi - Pendopo. P4T ini merupakan kawasan dengan areal seluas 60 hektare, dipersiapkan dengan tujuan penelitian dan pengembangan di bidang pertanian secara terpadu. Konsepnya pemberdayaan masyarakat dimana untuk progres-nya bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
BACA JUGA:Review Film Madame Web: Melihat Masa Depan dalam Eksplorasi Baru Semesta Spider-Man!
"Progresnya sudah mulai menunjukan hasil dan gedung sudah digunakan untuk kegiatan pertanian," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Empat Lawang, Hendra Lezi. Program ini merupakan mimpi Pemkab Empat Lawang meningkatkan kuantitas dan kualitas pertanian di Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati.
“Varietas pertanian unggul dan pembibitan bisa kita lakukan di P4T, sehingga masyarakat bisa bertani dengan mudah, murah dan memiliki hasil yang bagus. Harga jual menjadi lebih mahal,” tuturnya. Kawasan ini juga bakal dilengkapi fasiltas umum sehingga bisa menjadi tempat rekreasi dengan konsep agrowisata.
Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah menerangkan Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten OKU memiliki sejumlah potensi sumber daya alam, sehingga pihaknya menjadikan kawasan itu sebagai kawasan agrowisata terpadu. "Ini konsep pembangunan kawasan pedesaan berbasis masyarakat," kata Teddy.
Ulu Ogan memiliki kawasan wisata dan pertanian seperti komoditi kebun kopi yang luas. “Akan kita kenalkan ke wisatawan dan sampai ke luar daerah, tujuannya memasarkan produk hasil petani kopi ini supaya ekonomi rakyat meningkat,” bebernya. Selain kopi, potensi wisata sendiri ada di Desa Gunung Tiga, Mendingin, Ulak Lebar yakni Air Panas Gemuhak dan Air Terjun Kambas.