PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Pasca dua kali ditinggal mengundurkan diri oleh ketua lama yakni ketua definitif Beni Rizal (mengundurkan diri) dan ketua Plt (meninggal dunia).
KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) kota Prabumulih diam-diam telah memiliki Ketua baru sebagai pelaksana tugas (Plt).
Hal tersebut, tentu saja menimbulkan tanda tanya besar bagi warga kota Prabumulih khususnya pengurus KONI yang lama.
Pasalnya, nama-nama pengurus KONI Prabumulih sebelumnya kebanyakan hilang dan diganti nama pengurus baru tanpa ada koordinasi maupun rapat.
Pun tidak pernah ada musyawarah kota luarbiasa (Muserkotlub) yang digelar dan tidak ada pengunduran diri dari pengurusan lama.
Dalam SK baru pengurus KONI Prabumulih nomor 07 tahun 2024 tersebut tertulis nama M Erwadi ST MM sebagai Ketua Umum, Sekretaris Umum Ir H Eddy Hermanto MSi dan Franky Nasril SKom MM sebagai bendahara.
"Kami mempertanyakan apa dasarnya mengganti orang tanpa mengundurkan diri, intinya kan Plt itu tidak ada wewenang mengganti seluruh pengurus dibawahnya," ungkap Wedi Saputra, ketua Cabor E-Sport Indonesia, selasa 19 Maret 2024.
"Pergantian itu kalau habis masa, mengundurkan diri atau meninggal dunia dan Plt tidak ada wewenang," lanjutnya.
Wedi mengatakan pihaknya mempertanyakan apa dasar Plt baru mengganti pengurusan karena berdasarkan SK lama pihaknya belum berakhir dan jika dikatakan tidak aktif pihaknya sering mengikuti rapat.
"Kalau maksud mereka kami tidak aktif memang kapan mereka pernah mengundang kami rapat, kami selalu datang tiap ada undangan dan apakah mereka mengundang seluruh pengurus tiap rapat, apakah ada notulen karena setau kami tidak," katanya.
Ia mengatakan kalau tidak rapat mengapa harus datang ke KONI karena pihaknya ada cabor yang harus diurus.
Lebih lanjut pria yang juga Ketua Karang Taruna kota Prabumulih itu mengaku jika banyak nama baru yang masuk karena peduli dan adalah donatur KONI kenapa beberapa nama wakil ketua yang aktif menjadi donatur serta peduli olahraga justru namanya hilang.
"Contoh Wakil ketua 3 KONI itu Deni Victoria itu paling aktif bahkan Gor Prabujaya itu dibangun pakai dana pribadi, kenapa diganti. Mestinya juga kalau tidak aktif diusulkan dulu ke KONI provinsi, notulen rapat, siapa-siapa yang hadir harus ada, jangan terkesan seenaknya, itu namanya ngakali," tegasnya.
Hal yang sama disampaikan Aden Thamrin yang juga pengurus KONI Prabumulih yang menyesalkan dan mempertanyakan mengapa nama-nama pengurus KONI mendadak hilang semua.
"Kami menyesalkan karena tidak ada rapat sebelumnya, pengurus-pengurus tidak dipanggil, tidak diundang lalu tiba-tiba muncul nama-nama baru. Kita sebetulnya tidak masalah tapi prosesnya ini bikin kami terkejut," katanya.
Aden yang menjabat sebagai Wakil Ketua Humas di kepengurusan KONI itu mengaku adanya SK KONI kepengurusan baru ini seolah-olah telah dilakukan Muserkot dengan mengajukan nama-nama baru.
BACA JUGA:Jadi Saksi Kasus Dugaan Korupsi di KONI Sumsel, Hendri Zainudin Selaku Mantan Ketua Beberkan ini
"Padahal sebelumnya tak pernah ada rapat, kami terkejut tiba-tiba tidak ada lagi nama. Mereka itu merevisi kepengurusan tapi mestinya konfirmasi dulu ke anggota-anggota apalagi Plt mestinya melanjutkan saja yang ada, kalau merubah mestinya jangan periode 2021-2025 tapi 2024-2027 dan bukan Plt," tegasnya.
Ia mengatakan ini menyalahi aturan namun kita berharap saja semoga KONI lebih baik.
Sementara itu, M Erwadi ST MM membenarkan dirinya ditunjuk sebagai Plt Ketua KONI Prabumulih dan terkait format nama-nama pengurus baru karena banyak tidak aktif dan ada yang telah meninggal sehingga formatnya disederhanakan.
"Nama yang menyebar di media sosial itu belum final dan akan disampaikan dulu ke provinsi, SK dari Provinsi untuk meneruskan karena ketua lama Beni mengundurkan diri lalu ke H Daud Rotasi yang meninggal, lalu ke Pak Intisar dan mengundurkan diri juga sehingga terbengkalai," ujarnya.
BACA JUGA:Film The Reckoning: Kisah Horor dan Teror Abad ke-17, Berjuang Melawan Iblis dan Tuduhan Penyihir
Pria akrab disapa Gatot ini mengatakan karena itu pihaknya selaku wakil-wakil ketua dipanggil pengurus provinsi dan diminta memperbaiki KONI Prabumulih lalu diberikan SK.
"Kami juga sudah menghadap PJ Walikota terkait sekretariat dan diarahkan agar memakai perumahan DPRD di Patih Galung, selanjutnya nanti akan rapat bersama pengurus karena banyak program tersendat," lanjutnya.
Ditanya sampai kapan kepengurusan dan statusnya apa, Gatot mengatakan sebagai Plt dari 2021 hingga 2025 atau melanjutkan kepengurusan lama dan memperbaiki KONI Prabumulih.
"Yang tidak aktif kami mintakan pertimbangan provinsi, tapi kalau ada yang mau mengajukan akan kami tampung karena kami mau ajak langsung mungkin mereka ada kegiatan. Karena tiap rapat dari dulu hanya berapa orang yang aktif," bebernya.
Disinggung ada nama-nama baru salah satunya H Arlan, Erwadi mengaku nama baru dimasukkan karena mereka peduli dengan olahraga dan memberikan sumbangsih terhadap olahraga alias donatur.
"Kita tanya mereka (pengurus baru-red) mau tidak masuk pengurus dijawab mau ya kita masukkan," katanya.
"Kalau terkait H Arlan tak ada kaitannya dengan politik karena kan masih lama, tapi kalau pemerhati olahraga iya, kan KONI sekarang tak ada biaya artinya kalau ada yang bantu beli mesin rumput, cet kenapa tidak kan dana dari pemerintah untuk KONI belum ada," tegasnya tidak ada unsur politik dan pihaknya masih menampung cabor yang ingin jadi pengurus.(chy)
Kategori :