Stunting Sumsel Turun 6,2 Persen

Kamis 16 Feb 2023 - 00:19 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

*Mura dan OI Stunting Terbanyak 

PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) berhasil menurunkan angka prevalensi balita gagal tumbuh kembang (stunting) mencapai 6,2 persen tahun 2022. Angka stunting Sumsel itu sekitar 24,8 persen tahun 2021, turun menjadi 18,6 persen tahun 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Dr H Trisnawarman MKes SpKKLP, menjelaskan, angka ini berdasarkan data survei status gizi Indonesia (SSGI) prevalensi balita stunting. “Namun memang masih ditemukan angka stunting yang tinggi di sejumlah wilayah,” ujarnya pada rakerda peningkatan sinergitas dan kolaborasi pencapaian program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Sumsel, di Ballroom Novotel Palembang, kemarin (15/2). Yakni Kabupaten Musi Rawas (Mura) mencapai 25,4 persen dan Kabupaten Ogan Ilir (OI) mencapai 24,9 persen. Lalu  Kabupaten Banyuasin sekitar 24,8 persen.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumsel, Medi Heriyanto SH MH mengatakan pihaknya optimis mampu menekan angka stunting menjadi 14 persen sesuai target nasional tahun 2024. "Kita targetkan bisa menekan angka stunting mencapai 5 persen tahun 2023 ini," katanya. Bila angka stunting telah 18,6 persen tahun 2022, pastinya target bisa terealisasi.

Pihaknya pun terus membangun sinergi dengan Pemerintah Provinsi dan 17 pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Sumsel. Perlu kerja keras dan kerja sama berbagai sektor terkait. Baik antara kementerian, lembaga, organisasi serta mitra kerja profesional. Percepatan penurunan stunting ini menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021.

BACA JUGA : Harapkan IBI Tangani Stunting BACA JUGA : Manfaat Memakai Kawat Gigi dan Tips Menggunakannya

Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN RI, Drs Eli Kusnaili MM PD mengaku salut atas kerja keras Pemprov Sumsel yang telah mampu menekan angka stunting lebih signifikan. "Ini sangat spektakuler karena menekan angka stunting tercepat di Provinsi Sumsel," ungkapnya.  Masalah stunting, diakuinya, bukan hanya terkait kurang tinggi badan, juga tingkat kecerdasan dan kesehatan. "Penurunan stunting ini upaya kita meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Bila tubuh sehat, pastinya akan produktif," tegasnya.

Gubernur Sumsel, H Herman Deru menambahkan pihaknya yakin mampu menurunkan angka stunting sebesar 14 persen. Buktinya angka stunting pada 2019 masih sekitar 28,9 persen, lalu di 2021 tinggal 24,8 persen dan 2022 kembali turun menjadi 18,6 persen. "Ini bukti program yang dilaksanakan mampu menekan angka stunting di Provinsi Sumsel," tegasnya.

Salah satunya melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Masyarakat tak perlu lagi membeli sayuran, pasalnya warga telah menanam sayur sendiri,” tegasnya. Rakerda sendiri dihadiri seluruh wali kota dan bupati se-Provinsi Sumsel. Tampak hadir Anggota DPR-RI, Irma Suryani SE. (yud/fad)

Tags :
Kategori :

Terkait