Kisah Pengabdian Nuriah, Perawat Masa Kerja 36 Tahun di RS Erba
SUMATERAEKSPRES.ID - Dedikasi Nuriah SKep Ners, perawat senior di RS Ernaldi Bahar (Erba) Provinsi Sumsel patut diacungi jempol. Dia begitu sabar melayani pasien dengan gangguan jiwa selama pegabdian 36 tahun ini. Bagaimana kisahnya?
Ibnu Holdun – PALEMBANG
WANITA simpatik dan ramah ini biasa disapa para pasien dengan panggilan sayang “Suster Nunung”. Ia telah mengabdi melayani dan merawat para penyandang penyakit jiwa selama 36 tahun. Sebuah sejarah pengabdian yang sangat panjang dan tentu penuh warna warni perjuangan, karena yang dirawat adalah para pasien “ istimewa luar biasa” dengan kendala kejiwaan yang dideritanya. Kondisi ini menjadikan perilaku dan tingkah laku mereka berbeda dari orang normal lainya.
Walau sebetulnya kurang tepat, tetapi panggilan “suster” adalah sebuah panggilan lazim dan familiar di masyarakat untuk ditujukan kepada para perawat. Nuriah mengawali kariernya dari pendidikan keperawatan tahun 1985, masuk Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) dan lulus 1987. Setahun kemudian, ia pun bekerja di RS Jiwa Palembang pada 1 Maret 1988.
Selama bertugas, ibu satu anak dan nenek dari seorang cucu ini punya motivasi cukup tinggi untuk selalu belajar dan berusaha meningkatkan kompetensinya sebagai seorang perawat. Hingga akhirnya ia punya kesempatan melanjutkan pendidikan DIII di Akademi Keperawatan tahun 2006 serta mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan tahun 2009, dan Profesi Keperawatan (Ners) tahun 2020.
BACA JUGA:Jelang Pemilu, RS Ernaldi Bahar Bersiap Hadapi Lonjakan Pasien Depresi, Ada Ruangan Khusus?
BACA JUGA:RS Ernaldi Bahar Siap Dirikan TPS Khusus
Wanita ceria yang menuju masa Purna Bakti tahun 2024 ini memang sedari kecil bercita-cita menjadi perawat. Karena dia begitu terkesan melihat para perawat yang mengenakan pakaian putih-putih dan punya kecakapan menolong orang yang sedang sakit dan menderita, sehingga bisa kembali pulih dan sehat .
Alasan memilih profesi perawat jiwa karena senang bisa membantu orang, membantu pasien mendapatkan kembali kesehatannya, membantu kebutuhan kesehatan pasien secara holistik meliputi upaya mengembalikan kesehatan emosi, spiritual, dan sosialnya.
Walaupun sudah pernah bekerja sebagai perawat di beberapa fasilitas kesehatan lain selama beberapa tahun, tetapi akhirnya Nuriah memantapkan dan melabuhkan hatinya bekerja di RS Jiwa Palembang sebagai PNS dengan gaji pertama kali Rp48.000. “Saya kerja setiap hari kerja dalam 3 shift, yaitu pagi, sore, dan malam,” tuturnya.
Pengalamannya bertugas melayani, merawat, dan berinteraksi dengan para penyandang kejiwaan punya nilai dan makna begitu dalam. “Para penderita gangguan jiwa seperti kaca (refleksi) bagi dirinya untuk melihat diri sendiri, dan belajar banyak dari mereka. Bisa memahami mengapa seseorang alami gangguan jiwa, bagaimana mencari solusinya, dan sebagainya,” tuturnya.
BACA JUGA:RS Ernaldi Bahar Kembangkan Pelayanan Geriatri
BACA JUGA:RSJ Ernaldi Bahar Palembang Siap Tampung Caleg yang Stres Karena Kalah Pemilu, Ini Fasilitasnya
Intinya setiap manusia punya problem dan masalah baik di lingkungan keluarga, kerja, atau sosial dan harus bisa diatasi dan dijalani. Wanita berdarah Sekayu bahagia ketika pasien yang pernah ia rawat masih mengenalnya ketika bertemu di luar dan mereka bisa beraktivitas seperti biasa.