”Katanya kalau tidak senang, ambillah pedang. Karena ditantang, saya pulang ke rumah ambil pedang,” urai Imam.
Ketika berjalan kaki membawa pedang hendak menemui korban, bertemu pamannya, Marhan yang sedang memancing ikan.
Ketika ditanya mau kemana, Imam menjawab hendak mendatangi korban. ”Mamang saya ikuti saya dari belakang, dia bawa pisau alatnya untuk memancing ikan itulah,” ucapnya.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono SIK MH, menjelaskan kasus pembunuhan itu akibat dari ketersinggungan dan sakit hati tersangka ke korban.
“Korban menyebut ditampar lebih dulu dan ditantang, sehingga dia pulang mengambil pedang,” urainya.
BACA JUGA:Kekasih Tamara Ditangkap Polisi, Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana. Begini Ancaman Hukumannya BACA JUGA:Beredar Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Mengerikan Pembunuhan Anak Tamara Tyasmara di Kolam RenangMasalahnya, korban meletakkan material bangunan di badan jalan. Membuat kondisi jalan menjadi sempit, besinya tersangkut di motor korban.
“Sehingga terjadi pengeroyokan oleh tersangka ini (Imam) dan pamannya (Marhan),” ulasnya, didampingi Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah SIK MH, dan Kapolsek Kertapati Iptu Angga Kurniawan STrK SIK. (afi/air)