KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Langkah berani dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dalam upaya menekan angka kemiskinan ekstrem dan stunting di wilayahnya.
(21/2), secara simbolis dilakukan bedah rumah sebagai salah satu strategi yang diharapkan mampu mengentaskan masalah tersebut.
Tak tanggung-tanggung, OKI telah menyiapkan 82 unit rumah dan 82 sanitasi layak yang akan segera direnovasi dan dibangun.
"Pemerintah Kabupaten OKI turut serta dalam gerakan yang digagas oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, khususnya dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem dan stunting di wilayah OKI yang memiliki tingkat keparahan yang signifikan," ungkap PJ Bupati OKI, Ir. Asmar Wijaya MSi.
BACA JUGA:Air Bersih PDAM Way Komering Keruh, Warga Pakai Air Galon untuk Masak
BACA JUGA:Mantap! Kurangi RTLH, Pemprov Sumsel Bakal Bedah 8.391 Unit Rumah di 2024
Menurutnya, tahun ini akan menjadi momentum penting dengan direncanakannya pembangunan puluhan rumah sebagai upaya nyata dalam menghadapi tantangan kemiskinan ekstrem dan stunting.
"Kami berharap, melalui program ini, kami bisa memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat penerima manfaat," tambahnya.
Dana untuk program bedah rumah dan pembangunan sanitasi layak akan dialokasikan melalui berbagai sumber, mulai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Dana Desa, Corporate Social Responsibility (CSR) dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN/BUMD), serta sumbangan dari sektor swasta dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
"Penting bagi kami bahwa program ini tepat sasaran dan memiliki dampak yang nyata bagi masyarakat. Kami juga mengapresiasi komitmen Gubernur dalam membantu penambahan rehabilitasi rumah layak huni di OKI," ungkap Asmar.
Sementara itu, Pj Gubernur Sumatera Selatan, A. Fatoni, menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah melaksanakan berbagai gerakan secara serentak, termasuk dalam upaya pengendalian inflasi, penyediaan pangan murah, dan pasar murah.
"Ketika berbagai gerakan dilakukan secara bersama-sama, dampaknya akan lebih massif dan dirasakan oleh masyarakat secara luas," jelasnya.
Fatoni menambahkan bahwa program bedah rumah dan pembangunan sanitasi juga akan berkontribusi dalam upaya menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem.
"Dengan membantu perumahan, masyarakat dapat mengalokasikan uang mereka untuk kebutuhan lainnya, sehingga memberikan efek positif dalam pemenuhan kebutuhan dasar," tutupnya.