Air Bersih PDAM Way Komering Keruh, Warga Pakai Air Galon untuk Masak
AIR KERUH: Kondisi air bersih PDAM Way Komering yang menjadi keruh berwarna kecoklatan hingga tidak layak dikonsumsi.-foto : kholid/sumeks-
OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - Warga sekitar Tanjung Aman, Kelurahan Pasar Martapura, Kabuapetb OKU Timur mengeluh kualitas air bersih dari PDAM Way Komering. Selain tidak layak pakai, air yang mengalir ke rumah warga keruh berwarna kecoklatan.
Juwita, salah satu warga Tanjung Aman, Kelurahan Martapura, mengatakan selain keruh, air yang mengalir berbau tanah. Bahkan pernah mengeluarkan tanah merah. "Kualitas air buruk, tidak layak dikonsumsi maupun untuk nyuci pakaian," katanya, Rabu (21/2).
Dia mengaku, kondisi kondisi air yang butek tersebut sejak dua minggu terakhir. "Kalau tempat lain kami tidak tahu, tapi warga Tanjung Aman sudah ribut kualitas air yang buruk," katanya.
Akibat, lanjut Juwita, dia harus membeli galon untuk masak maunpun mencuci pakaian. Harga air galon bisa Rp 3.000 per galon. "Jadi kami terpaksa membeli air golon untuk konsumsi, masak mau nyuci galon," katanya.
BACA JUGA:Nunggak Lama, 75 Pelanggan Air Bersih Diputus
BACA JUGA:Manunggal Air TNI Sisir Wilayah Sulit Air, Bnangun 112 Sumur Bor Air Bersih
Sebelumnya, sebanyak 7 perwakilan pegawai PDAM Way Komering mengadu ke Ketua DPRD OKU Timur H Beni Defitson, Rabu (7/2). Kedatangan pegawai PDAM Way Komering ini salah satunya mengadu hampir ratusan pegawai badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut tidak gajian sejak Agustus 2023.
Dihadapan DPRD OKU Timur, Direktur PDAM Way Komering Joko Supriyanto mengatakan terjadinya penundaan gaji untuk karyawan, karena dampak dari pembayaran listrik dan pembelian tawas, yang nominalnya sebesar Rp 200 juta. “Sedangkan subsidi dari Pemkab OKU Timur sebesar Rp 100 juta sehingga terjadi devisit anggaran, katanya.
"Sebagai wakil rakyat tentunya dalam masalah PDAM Way Komering ini agar tidak ada korban, tentunya harus ada solusi maupun jalan keluarnya. Jangan sampai karyawan dirugikan," lanjut Beni usai menerima kedangan perwakilan karyawan.
BACA JUGA:Sembako dan Air Bersih Disalurkan, Warga Terdampak Banjir di Lahat Mulai Masak dan Beraktivitas
DPRD OKU Timur akan memanggil Direksi dan Pemda guna membahas tersebut.
Suprendra, salah satu perwakilam Karyawan PDAM Way Komering, menjelaskan, tidak menerima gaji sejak Agustus 2023. "Sebenarnya karyawan tidak menginginkan keadaan ini," katanya. (lid)