BACA JUGA:Optimis Pilpres 2024 Sekali Putaran, TKD Prabowo-Gibran Bidik Suara di Atas 50 Persen
BACA JUGA:Elektabilitas Prabowo-Gibran Terus Menguat di Ormas Islam Terbesar, Pilpres 2024 Berpotensi Sekali Putaran
Silaturahmi tersebut, mestinya perlu dicontoh oleh tokoh-tokoh lainnya. "Silaturrahmi tokoh-tokoh politik tentu sangat baik," ujarnya.
Pemilu, lanjut dia, telah selesai digelar. Rakyat pun telah menentukan pilihannya dan itu harus dihargai. Sehingga dia menilai, sudah saatnya para elit kembali duduk bersama.
"Kembali memikirkan apa yang akan dilakukan untuk memajukan bangsa dan negara," imbuhnya.
Dengan adanya silaturahmi politik, mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah itu juga meyakini akan memberikan efek kesejukan bagi masyarakat.
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Kuasai Elektabilitas, LSJ: Pilpres 2024 Berpeluang Besar Sekali Putaran
BACA JUGA:Mahasiswa Bali Siap Jadi Garda Terdepan Pilpres Sekali Putaran 2024, Ini Alasannya
Sebab harus diakui, selama pemilu, sempat muncul ketegangan di masyarakat akibat berbeda pilihan.
"Kalau ada silaturrahmi seperti itu, pasti akan mengurangi ketegangan antar pendukung," terangnya.
Apalagi, jika ada silaturahmi antar capres dan cawapresnya sembari menunggu hasil akhir. Saleh meyakini akan jauh lebih menyejukkan.
"Saya menilai, itu justu sangat penting. Itu bisa diindikasikan sebagai bentuk kecintaan pada bangsa dan negara. Dengan begitu, semuanya menjadi tenang," kata dia.
BACA JUGA:Korps Gibran Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Langkah Strategis Menuju Pilpres 2024
BACA JUGA:Investasi Aman dan Ekspansi Lebih Mudah, Keunggulan Pilpres Sekali Putaran untuk UMKM
Beragam reaksi terus mengalir usai pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo.
Setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kemarin (19/2) giliran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memberikan respons pertemuan SP dan Jokowi pada Minggu (18/2) tersebut.
Juru Bicara PKS M. Kholid mengatakan pihaknya menghargai langkah politik Surya Paloh sebagai kewenangan otonom partai.
”Kami menghormati setiap langkah partai politik lain dalam membangun komunikasi politik,” kata Kholid dalam keterangannya, kemarin.
BACA JUGA:GSP Optimis Prabowo-Gibran Menang di Pilpres Sekali Putaran, Ini Alasannya
BACA JUGA:Nomor 2, Simbol Persatuan Lintas Generasi Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024
Sebagai partai koalisi yang sama-sama mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) pada Pilpres 2024, PKS tidak ingin berspekulasi lebih jauh mengenai pertemuan SP dan Jokowi di Istana Merdeka tersebut.
PKS mengaku ingin fokus mengawal suara pemilu. Kholid menegaskan, para saksi PKS di seluruh Indonesia sedang berjuang keras mengawal suara rakyat.
Partai berlambang bulan sabit dan butiran padi itu ingin pemilu berjalan jujur dan adil (jurdil) tanpa kecurangan. ”Jika ada kekurangan dan kecurangan ya harus dikoreksi dan diluruskan,” ungkapnya.
Mengenai sikap PKS usai pemilu nanti, Kholid menegaskan partainya bakal berpijak pada keputusan Musyawarah Majelis Syura, lembaga tertinggi dalam struktur PKS.
BACA JUGA:Posko Pemenangan dan Dukungan untuk AMIN dalam Pilpres 2024
BACA JUGA:RESMI! Prabowo Umumkan Berpasangan dengan Gibran pada Pilpres 2024
Dia menyebut, musyawarah rencananya akan dilakukan setelah semua proses penghitungan suara secara resmi di KPU selesai.
”Sekali lagi, jangan buru-buru (mengambil sikap, Red), ojo kesusu, perjuangan kami mengawal suara rakyat belum tuntas,” imbuhnya.
Di sisi lain, Nasdem menegaskan pertemuan SP dengan Jokowi hanya makan malam biasa. Kehadiran SP tersebut merupakan undangan Jokowi dan berlangsung secara tertutup.
Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menegaskan, pertemuan itu bukan permintaan SP sebagaimana disebut pihak Staf Presiden.
”Kehadiran Ketum NasDem Pak Surya Paloh adalah memenuhi undangan makan malam Presiden Jokowi,” ujar Hermawi. (rf)