PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemilu 2024 telah berlalu, namun bagi sebagian caleg, hasil yang tidak sesuai harapan bisa menjadi beban psikologis yang berat.
Dalam situasi seperti ini, timbulnya stres, depresi, dan gangguan jiwa menjadi hal yang mungkin terjadi, namun seringkali tidak disadari.
Dr. Jap Mustopo Bahtiar, seorang psikiater dari Mayapada Hospital, menyebutkan bahwa dia sering menemui pasien dengan gangguan jiwa yang beragam.
Mulai dari kesulitan tidur hingga perubahan perilaku yang signifikan.
"Gangguan jiwa dapat mengakibatkan sulit tidur, gangguan kecemasan, depresi, rasa sedih, dan gangguan pola pikir," ujarnya, melansir pelbagai sumber.
Lebih lanjut, dr. Jap menjelaskan bahwa gangguan pola pikir sering kali terkait dengan masa lalu seseorang, yang terus-menerus menghantuinya.
"Seseorang mungkin merasa kecewa dan sedih karena harapannya dalam dunia politik tidak sesuai dengan kenyataan," tambahnya.
Menurut dr. Jap, kesulitan tidur dan perubahan perilaku adalah tanda-tanda awal gangguan jiwa yang perlu diperhatikan.
BACA JUGA:Ini 8 Tips Lulus Menghadapi Psikotes, Fresh Graduate Jangan Galau
BACA JUGA:Ketua PPS OKU Timur Tutup Usia, Kejadian Mual di TPS Saat Hari Pencoblosan, Ini Kronologi Lengkapnya
Keluhan somatik atau fisik, seperti gangguan pencernaan atau peningkatan asam lambung, juga bisa menjadi indikator gangguan jiwa.
Meskipun demikian, dr. Jap menekankan perlunya pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan keterkaitan antara keluhan somatik dan gangguan jiwa.
"Kita perlu melakukan pemeriksaan fisik dan psikis secara menyeluruh. Misalnya, dengan menggunakan elektrokardiogram (EKG) untuk mendeteksi kemungkinan gangguan jantung," jelasnya.