BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Suasana tegang memenuhi Dapil 1 Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yang terkenal dengan sebutan "dapil neraka".
Di wilayah ini, dengan 10 kursi yang diperebutkan, terutama dari Kecamatan Baturaja Timur, persaingan politik semakin memanas menjelang hasil akhir pemilihan.
"Incumben dalam dapil ini hanya berhasil meraih satu kursi," ujar Koordinator Tim Pemenangan Pemilu dari Partai Amanat Nasional (PAN) OKU, Zulmi Oganda, dengan nada kecewa.
Suara terbanyak dari dapil ini jatuh pada Densi Hermanto, mengukuhkan statusnya sebagai favorit di dapil tersebut.
BACA JUGA:Daftar Caleg Potensi Raih Kursi di Dapil 3 DPRD OKU Timur, Gerindra Juara Disusul Nasdem
BACA JUGA:Pendatang Baru Masih Memimpin Suara Tertinggi PAN di Dapil 7
Namun, situasi semakin rumit dengan munculnya nama-nama baru yang memiliki pengaruh dan popularitas di daerah.
Perhitungan suara oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang dimulai sejak kemarin terus berlanjut, namun belum mencapai kesimpulan untuk satu kelurahan, yakni Sukaraya.
"Perhitungan untuk Kelurahan Sukaraya di dapil 5 provinsi masih berlangsung," ungkap Ketua PPK Baturaja Timur, Heridadi, saat dihubungi pada hari Minggu.
Data real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat bahwa hingga tanggal 17 Februari, sekitar 64 persen suara telah terhitung.
BACA JUGA:Banyak Wajah Baru, Prediksi Caleg Terpilih DPRD Sumsel Dapil Sumsel-1
BACA JUGA:Daftar Caleg Potensi Raih Kursi di Dapil 3 DPRD OKU Timur, Gerindra Juara Disusul Nasdem
Dari dapil ini, sejumlah kandidat menonjol yang berpotensi merebut kursi DPRD OKU, di antaranya Parwanto dari Partai Gerindra, Ferlan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), serta Sapriyanto dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Tidak ketinggalan pula nama-nama seperti Naproni dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gepin Alindra Utama dari partai yang belum diungkapkan, dan Awal Pajri ST dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga mendapat perhatian besar dari pemilih di wilayah tersebut.
Pertarungan tak hanya antara incumben dan pendatang baru, namun juga antara suara partai dan popularitas pribadi.