Aksi blokade Jalinsum di Muratara, akhirnya dibuka sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah anggota Bawaslu Muratara, menyampaikan surat putusan hitung ulang di sejumlah TPS bermasalah. Anggota Bawaslu Muratara Khairul, melalui Panwascam Karang Jaya dikawal ketat Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardhani dan Dandim 0406 Letkol Kunto Aji Setiawan.
"Bawaslu memutuskan untuk melakukan penghitungan ulang di 17 TPS Desa Embacang Raya (Desa Embacang Ilir, Embacang Baru, dan Embacang Lama), sebelum pelaksanaan pleno PPK," kata petugas Bawaslu, membacakan putusan itu di hadapan pendemo.
Pihaknya berharap, masyarakat yang melakukan aksi protes tetap tertib dan ikut menjamin kelancaran dalam pelaksanaan tahapan Pemilu. Pasalnya tahapan pleno tingkat PPK akan segera dilaksanakan 18 Februari 2024.
Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardhani menambahkan, pihaknya sudah memfasilitasi masyarakat untuk bertemu langsung dengan Bawaslu Muratara, untuk mendapatkan solusi dari aspirasi yang mereka harapkan.
"Karena masyarakat sudah mendapat jawaban, kami minta semua akses yang ditutup segera dibuka dan masyarakat bubar dengan tertib. Tugas kami hanya melakukan pengawalan, agar jangan sampai terjadi gesekan-gesekan," tuturnya.
Mendengar jawaban dari Bawaslu tersebut, massa membuka i blokade Jalinsum Muratara. Baik di Desa Maur Baru, Kecamatan Rupit, maupun aksi blokade di Kelurahan Karang Jaya, Muratara.
PSL di Palembang dan PSU di Muba
Di Kota Palembang, berdasarkan rekomendasi Bawaslu Palembang ada 22 TPS yang akan menggelar PSL. Yakni, 2 TPS di Gandus, 5 TPS di Kalidoni, dan 15 TPS di Kertapati. Namun hingga Sabtu 17 Februari 2024, belum ada petunjuk kapan PSL akan dilakukan.
Ketua TPS 27 Kelurahan Sungai Lais, Kecamatan Kalidoni Rika Amelia AMk, mengatakan di TPS 27 ada sebanyak 253 Daftar Pemilih Tetap (DPT), yang akan mengulang pencoblosan surat suara pada tingkat DPRD Sumsel.
Di mana sebelumnya pada hari pemungutan suara 14 Februari lalu, ada kekeliruan surat suara dapil 1 tertukar menjadi dapil 2. Namun Rika, tidak yakin semua DPT itu akan mencoblos ulang kembali nanti.
“Di tempat kami banyak yang bekerja di Sungai Baung, dan kembali ke Jalur. Kalaupun kemarin bisa mencoblos, karena itu merupakan hari libur nasional,” jelasnya.
Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu, kemungkinan untuk balik lagi hanya untuk mencoblos ulang, diperkirakannya agak sulit. “Biasanya mereka bekerja tiga minggu. dan 1 minggu libur,” paparnya.
Jadi kalaupun dilaksanakan PSL, Rika pesimis semuanya dapat ikut mengulang pencoblosan tersebut. Di hari H kemarin saja , ada sebanyak 40 DPT yang tidak menyalurkan aspirasi mereka lantaran bekerja di luar kampung.
“Jadi dari 253 pemilih yang berhak mencoblos, hanya sebanyak 213 saja yang mencoblos. Sisanya 40 orang tidak ikut memilih, lantaran mereka bekerja di luar,” paparnya.
Hingga siang kemarin, KPU Kota Palembang masih menunggu ketersediaan surat suara untuk PSL. “Yah untuk jadwal kami masih menunggu ketersediaan surat suara. Karena harus dicetak terlebih dahulu,” ujar Sri Maryati, salah satu Komisioner KPU Palembang.
Sejauh ini yang tersedia di KPU Kota Palembang, adalah surat suara untuk pemungutan suara ulang (PSU). Begitu logistik lainnya, harus dipersiapkan. Untuk logistik sama halnya dengan logistik pemilu seperti 14 Februari 2024 lalu.