Tapi memang calon legislatif (caleg) juga memberikan "tanda mata" berupa bagi-bagi beras. "Calon itu bagi-bagi beras ke masyarakat, para saksi. Nah itu, ya tapi mungkin ya," tuturnya.
Ruzuan tetap memastikan pasokan beras di Sumsel aman apalagi saat ini musim panen. Saat ini ada 70 ribu ton lebih.
Di Bulog ada 40 ribu ton dan tidak lama lagi akan masuk 11 ribu ton. "Jadi stok aman sebab permintaan tinggi," pungkas dia.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Sumsel mengidentifikasi pada bulan Januari ini setidaknya lebih dari 100 hektare (ha) lahan pertanian padi mengalami gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Sumsel, Bambang Pramono mengatakan pada tahun 2024 ada kekhawatiran karena musim hujan dan pasang yang menyebabkan sawah petani terendam.
Pada Januari 2024 DPTPH sudah melakukan identifikasi dan maping kabupaten/kota yang mengalami banjir, termasuk lahan pertanian/sawahnya terendam bahkan tanamannya mati di persemaian, atau yang sudah ditanam.
"Hasil identifikasi kita memang sudah lebih 100 hektare yang mati," sampainya.
Menyikapi hal tersebut, langkah yang diambil Pemprov Sumsel bahwa semua usaha petani padi yang mengalami kegagalan akan diganti benih oleh Pemprov Sumsel.
"Jadi semua petani di Sumsel yang sawahnya terdampak air pasang ataupun banjir karena hujan akan diganti benih oleh Pemprov untuk penanaman berikutnya," ujarnya.
Dikatakan, jika pada tahun lalu Sumsel mengalami El Nino (musim kemarau panjang) dimana membuat semua lahan yang ada di Indonesia mengalami kekeringan, tapi tidak berdampak ke pertanian padi di Sumsel.
"Sebab Sumsel memiliki type lahan rawah lebak, jadi ketika El Nino lahan yang semula tergenang menjadi kering sehingga bisa ditanami," jelasnya.
Karena itu, produksi gabah Sumsel tahun 2023 menjadi provinsi dengan peningkatan tertinggi ke-3 se-Indonesia.
"Tahun sebelumnya, walaupun ada El Nino dari tahun 2022, produksi dari 2,76 juta ton menjadi 2,8 juta ton. Harapan setelah rilis BPS resmi keluar pada Maret 2024, kita optimis terjadi peningkatan produksi," paparnya.
Dengan kondisi masih di musim hujan sekarang ini, pihaknya tetap yakin tingkat produksi tidak terpengaruh banyak dan bisa meningkat dari 2023.
"Target produksi kita di 2024 bisa mencapai 3 juta ton gabah kering giling (GKG)," lanjutnya lagi.
Dengan gelar sebagai salah satu daerah lumbung pangan di Tanah Air, fokus utama yang patut dilakukan oleh Sumsel adalah meningkatkan kontribusi yang lebih besar, utamanya pada produksi padi.