Tidur bersama, jika dilakukan dengan aman, dapat mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dengan memfasilitasi pemantauan pernapasan bayi secara dekat dan memberikan bantuan segera jika diperlukan.
Kedekatan tersebut memungkinkan pengasuh untuk merespons dengan cepat terhadap tanda-tanda bahaya atau ketidaknyamanan, yang berpotensi mencegah situasi yang mengancam jiwa selama tidur.
Mengganggu jadwal tidur orang tua
Meskipun tidur bersama dapat meningkatkan ikatan dan kenyamanan, namun hal ini juga dapat mengganggu jadwal tidur orang tua karena gerakan, dengkuran, atau terbangun di malam hari.
Tanpa disadari hal tersebut dapat menyebabkan pola tidur yang terfragmentasi dan peningkatan kelelahan, yang berdampak pada kesehatan orang tua dan fungsi di siang hari.
Menetapkan batasan yang jelas dan menerapkan strategi untuk mendorong kebiasaan tidur mandiri bagi orang tua dan anak dapat membantu mengurangi gangguan ini dan meningkatkan kualitas tidur yang lebih baik secara keseluruhan untuk seluruh keluarga.
BACA JUGA:Tak Hanya Insomnia, Ini Jenis Gangguan Tidur yang wajib kamu tau
BACA JUGA:Wajib Tau, Ini Efek Samping Negatif Konsumsi Obat Tidur Jangka Panjang
Membuat anak terlalu bergantung
Tidur bersama memiliki potensi untuk menumbuhkan ketergantungan pada anak-anak, sebab terbiasa tidur di dekat orang tua mereka.
Ketergantungan pada kehadiran orang tua untuk kenyamanan dan keamanan ini dapat menyulitkan anak-anak untuk mengembangkan kebiasaan tidur mandiri
Mendorong transisi bertahap ke ruang tidur mereka sendiri dan menerapkan rutinitas tidur yang konsisten dapat membantu mengurangi masalah ketergantungan dan mempromosikan otonomi tidur yang sehat pada anak-anak.
BACA JUGA:Perhatikan 6 Bahaya Tidur Tengkurap. Berikut Cara yang Aman.
BACA JUGA:Inilah Tips Tidur Sehat Ala Nabi Muhammad, Yuk Praktekin!
Batasan usia
Para ahli kesehatan menyarankan para orang tua untuk tidur bersama bayi mereka.