Tapi perlu diingat jangan berlebihan mengkonsumsinya. Karena tak jarang metode curang yang sering dijadikan pilihan oleh produsen ikan asin “nakal”. Cara ini bisa membuat ikan asin awet lebih lama, yaitu dengan menggunakan campuran formalin dan pestisida.
Formalin biasanya ditambahkan bersamaan saat proses penggaraman ikan asin. Selain bisa bikin lebih awet, senyawa tersebut juga digunakan dengan tujuan untuk mengurangi penyusutan bobot daging ikan asin. Ikan yang diproses dan dijemur alami bobotnya bisa menyusut 75 persen dari berat awal.
Sedangkan, pada ikan asin berformalin, penyusutan hanya terjadi sekitar 30 persen.
Hal ini bisa menguntungkan pembuat ikan asin, apalagi bila mereka menjualnya berdasarkan bobot per kilogram
1. Memicu tekanan darah tinggi
Garam mengandung zat yang bernama natrium, yang jika jumlahnya berlebihan di tubuh akan menarik cairan ke dalam pembuluh darah. Akibatnya, ada volume dalam pembuluh darah yang harus dipompakan lebih banyak. Hal membuat tekanan darah menjadi tinggi.
- Tidak baik bagi kesehatan jantung
Tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja lebih keras dari biasanya. Lama-kelamaan, fungsi dan struktur jantung bisa berubah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya cardiomegali atau pembengkakan jantung dan juga gagal jantung
- Pembengkakan organ tubuh
Cairan tubuh yang tidak dialirkan sempurna oleh jantung dapat tertinggal dan menyebabkan pembengkakan, paling sering di bagian kaki. Juga, dapat menimbulkan timbunan cairan pada paru-paru.
Selain akibat kadar garam yang tinggi, ikan asin yang Anda konsumsi juga belum tentu bebas dari zat berbahaya seperti formalin. Seperti diketahui, ikan asin yang diawetkan dengan pengawet buatan seperti formalin memiliki efek samping yang lebih berbahaya untuk tubuh.
Formalin adalah zat beracun yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat, bersifat karsinogenik, menyebabkan perubahan sel tubuh, serta bersifat korosif dan iritatif. Maka dari itu, tubuh yang terpapar formalin terus-menerus akan merasakan sakit kepala, gangguan saraf, dan gangguan pencernaan. Bila terjadi dalam jangka panjang, formalin juga dapat meningkatkan risiko kanker.
- Risiko kanker
Dikutip dari American Journal of Clinical Nutrition, tingginya konsumsi garam harian yang juga diperoleh dari mengkonsumsi ikan asin dapat meningkatkan risiko kanker sebesar 15 persen.
BACA JUGA:Kumpulan 200 Pilihan Nama Bayi Laki-laki Islami dan Modern