SUMATERAEKSPRES.ID–Setidaknya ada empat kampus yang menerapkan full kuliah online. Yaitu Universitas Terbuka (UT), Universitas Siber Asia, Universitas Siber Muhammadiyah dan Universitas Islam Siber.
Universitas Terbuka (UT) jumlah mahasiswanya saat ini sekitar525.000 orang. Lalu, Universitas Siber Asia dengan jumlah mahasiswa sekitar 3.000 orang.
Sedangkan Universitas Siber Muhammadiyah Jumlah mahasiswa sekitar 1.700 orang dan Universitas Islam Siber jumlah mahasiswanya sekitar 3.300 orang
Khusus untuk Universitas Siber Muhammadiyah, ini merupakan perguruan tinggi jarak jauh (PTJJ) berbasis online milik Muhammadiyah.
BACA JUGA:6 Nostalgia Masa Kuliah yang Membuat Rindu Alumni Kampus
BACA JUGA:Bingung Cari Kampus Terbaik, Sekolah Ikatan Kedinasan Bisa Jadi Solusi
Meskipun baru berumur sekitar satu tahun, Universitas Siber Muhammadiyah sudah diserbu ribuan mahasiswa baru.
Rektor Universitas Siber Muhammadiyah, Bambang Riyanta mengatakan, total yang mendaftar mencapai 7.000-an orang.
’’Yang sudah jadi mahasiswa kami sekitar 1.700 orang,’’ katanya usai penandatangan MoU dengan Universitas Terbuka (UT), belum lama ini.
Bambang mengungkapkan jurusan yang ramai adalah Hukum, disusul Informatika. Karena pendatang baru, pihaknya pun secara khusus menjalin kerja sama dengan UT yang sudah jauh lebih lama menjalankan perkuliahan jarak jauh berbasis online.
BACA JUGA:CATAT! Inilah 25 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Webometrics, Adakah Perguruan Tinggi Idolamu?
BACA JUGA:Lulusan 4 Kampus Ini Jadi Pilihan Andalan Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Meskipun perkuliahan berbasis online, dia mengatakan Universitas Siber Muhammadiyah tetap menjaga kualitasnya. Termasuk juga aspek pengabdian masyarakat dan penelitian.
Bambang menegaskan tidak ada mahasiswa Universitas Siber Muhammadiyah yang sampai terjerat pinjaman online (pinjol) karena tak mampu membayar uang kuliah tunggal (UKT).
’’Karena biaya perkuliahannya sangat terjangkau. Yaitu sekitar Rp 2 juta per semester,’’ kata Bambang. Dia memastikan, meski online jarak jauh, tapi mengatakan perkuliahan siber bisa berjalan efektif dan efisien.
Bambang menceritakan, dalam satu semester hanya menghabiskan satu rim kertas, karena layanan pada umumnya sudah berbasis online.
BACA JUGA:Ternyata Tradisi Wisuda Berawal dari Kampus Ini, Yuk Simak Sejarahnya!