1. Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan meningkatkan martabat Rakyat Indonesia.
2. Menegakkan serta mengembangkan ajaran agama Islam.
Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI didirikan pada tanggal 5 Februari 1947, di Yogyakarta. HMI didirikan di Sekolah Tinggi Islam (STI) yang sekarang berubah menjadi Universitas Islam Indonesia (UII).
Sebagai organisasi mahasiswa tertua di Indonesia, HMI memegang peran kunci dalam sejarah pergerakan mahasiswa dan turut berkontribusi dalam perkembangan sosial-politik di Indonesia.
HMI muncul sebagai organisasi yang menggabungkan semangat Keislaman dan Keindonesiaan.
Pendiri HMI
Lafran Pane, seorang mahasiswa STI yang berusia 25 tahun, menjadi motor penggerak di balik pendirian HMI pada tanggal tersebut.
Ia lahir di Sipirok-Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, dan merupakan anak dari Sutan Pangurabaan Pane, seorang tokoh pergerakan nasional.
BACA JUGA:WOW! Ternyata di Sumatera Ada Sekolah Internasional Pertama di Indonesia, Ini Sejarahnya
Berkat perannya dalam mendirikan HMI, Lafran Pane diakui sebagai pahlawan nasional yang berperan penting dalam perjalanan organisasi dan mahasiswa Indonesia.
Proses pendirian HMI dipimpin oleh Lafran Pane, ia mengadakan rapat tanpa undangan yaitu dengan mengadakan pertemuan secara mendadak yang mempergunakan jam kuliah Tafsir.
Rapat itu diselenggarakan pada 5 Februari 1947. Pada hasil rapat itu disepakati berdirinya sebuah organisasi Bernama Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI.
Selain Lafran Pane, 14 mahasiswa STI lainnya juga turut serta dalam mendirikan HMI. Beberapa di antaranya adalah:
1. Lafran Pane
2. Karnoto Zarkasyi