Eksistensi Sejak Masa Penjajahan Hindia Belanda, Ini Sejarah Keberadaan Gerakan Freemason di Indonesia

Ilustrasi Gerakan Freemason di Indonesia-Foto: nomanmartin820/freepik-

SUMATERAEKSPRES.ID - Meski ratusan tahun beroperasi di Nusantara, keberadaan Freemason (Belanda:Vrijmetselaarij), nyaris tak tertulis dalam buku-buku sejarah. 

Padahal, banyak literatur yang cukup memadai untuk dijadikan rujukan penulisan sejarah tentang Freemason di wilayah jajahan yang dulunya dikenal bernama Hindia Belanda ini.

Diantaranya, Vrijmet se laarij: Geschiedenis, Maats chapelijke Beteekenis en Doel (Freemason: Sejarah, Arti untuk Masyarakat dan Tujuannya) ditulis oleh Dr Dirk de Visser Smith pada tahun 1931. 

Geschiedenis der Vrymet selary in de Oostelijke en Zuidelijke Deelen (Sejarah Freemason di Timur dan Selatan Bumi) yang ditulis oleh J Hagemen JCz pada tahun 1886. 

BACA JUGA:Wow! Meski Diblokir Dunia, Korut Sukses Kembangkan AI untuk Berbagai Bidang, Ini Buktinya

BACA JUGA:Pewaris Kim Jong-un Bocor, Ini Sosoknya

Geschiedenis van de Orde der Vrijmetselaren In Nederland Onder hoorige Kolonien en Londen (Sejarah Orde Freemason di Nederland di Bawah Kolonialisme) yang ditulis oleh H. Maarschalk pada tahun 1872, Loge de Ster in het Oosten (Batavia), Loge La Constante et Fidele (Semarang), dan Loge de Vriendschap (Surabaya).

Di samping literatur yang sudah berusia ratusan tahun tersebut, pada tahun 1994, sebuah buku berjudul Vrijmetselarij en samenleving in Nederlands-Indie en Indonesie 1764- 1962 (Freemason dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764- 1962) ditulis oleh Dr Th Stevens, seorang peneliti yang juga anggota Freemason. 

Berbeda dengan bukubuku tentang Freemason di Hindia Belanda sebelumnya, buku karangan Dr Th Stevens ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada tahun 2004. 

BACA JUGA:Khaled Nabhan, Sosok yang Buka Mata Dunia Mengenai Islam yang Indah dan Damai

BACA JUGA:Heboh, Hacker Indonesia Bikin India Panik, Serang 12 Ribu Website dan Ancam Bocorkan Data

Buku-buku yang mengungkap tentang sejarah keberadaan jaringan Freemason di Indonesia sejak masa penjajahan tersebut, sampai saat ini masih bisa dijumpai di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Bahkan, Indisch Macconiek Tijdschrift (Majalah Freemason Hindia), sebuah majalah resmi milik Freemason Hindia Belanda yang terbit di Semarang pada 1895 sampai awal tahun 1940-an, juga masih tersimpan rapi di perpustakaan nasional. 

Selain karya Stevens dan H Maarschalk yang diterbitkan di negeri Belanda, buku-buku lainnya seperti tersebut di atas, diterbitkan di Semarang dan Surabaya, dua wilayah yang pada masa lalu menjadi basis gerakan Freemason di Hindia Belanda, selain Batavia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan