*Turnamen Tarkam di Muratara
MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID – Tunamen sepak bola antarkampung (tarkam) di Kabupaten Muratara, berakhir ricuh. Baru 10 menit kick off, 2 pemain dari persatuan sepakbola (PS) Kelurahan Muara Kulam, pingsan dikeroyok penonton. Masalahnya sepele, penonton yang tidak terima terkena bola.
Tarkam berujung perkelahian massal itu, berlangsung di Desa Lubuk Rumbai, Kecamatan Rupit, Senin, 5 Februari 2024, sekitar pukul 15.10 WIB. “Antara kesebelasan Muara Kulam dan kesebelasan Lubuk Rumbai,” ucap Camat Ulu Rawas, Darmawan, Selasa, 6 Februari 2024.
Kedua kesebelasan itu baru main di babak penyisihan. Awalnya begitu kick off, pertandingan normal seperti biasa. Pada menit ke-10, pemain PS Kelurahan Muara Kulam melakukan serangan ke arah gawang PS Lubuk Rumbai,” terang Darmawan.
”Tendangan dari pemain Muara Kulam ke arah gawang, meleset hingga mengenai penonton,” ungkap Darmawan. Penonton yang awalnya merasa terhibur, tiba-tiba mendadak ricuh. Ada penonton yang memprovokasi, tidak terima terkena bola.
BACA JUGA:Liga Bola Tarkam di Muratara Rusuh, 2 Pemain Dikeroyok Penonton Hingga Masuk RS. Ini Pemicunya
BACA JUGA:Harapkan Terus Digelar
Penonton tuan rumah Lubuk Rumbai yang awalnya berada di pinggir lapangan, tiba-tiba masuk lapangan. Mengejar dan menyerang para pemain dari PS Muara Kulam. Pemain PS Muara Kulam yang jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah penonton tuan rumah yang anarkis.
Pemain PS Muara Kulam diterjang, dipukul, membuat 2 di antaranya pingsan di lapangan.Yakni, Nanda dan Yandi. Pertandingan pun terpaksa dihentikan. “Saya dari semalam mengurus kedua pemain kami itu. Satu sudah pulang, satu lagi masih dirawat di RSUD Rupit,” sesal Darmawan.
Darmawan sangat menyesalkan kericuhan itu terjadi. “Apalagi ini kericuhan ini bukan antara pemain, tapi penonton dengan pemain,” cetusnya. Darmawan akan menemui pihak keluarga, dari dua warganya yang jadi korban pengeroyokan itu.
Di mana satu korban sudah pulang dan rawat jalan. Satu korban lagi masih dirawat di RSUD Rupit, tapi kondisinya sudah berangsur membaik. “Untuk masalah teknis pertandingan akan kembali dilanjutkan atau tidak itu, silakan konfirmasi ke pihak panitia penyelenggara," ujarnya.
BACA JUGA:Waduh Gimana ini Keamanan BKB, Sopir Bus Pariwisata asal Lampung Dikeroyok Gara-Gara Dipalak Rokok
BACA JUGA:Tidak Beri Rokok, Keroyok Pakai Celurit
Turnamen sepak bola tarkam, sangat digemari masyarakat di Muratara. Namun yang disesalkan, hampir setiap pelaksanaan pertandingan, terjadi kericuhan. Baik itu antara pemain maupun pemain dengan penonton.
“Jangan dibiarkan, supaya ke depan sepak bola tertib. Kasihan karakter pemuda sepak bola kita,” tukas Carlos, warga Muratara, mengomentari tarkam yang sering ricuh di Muratara.