4 Tradisi Menyambut Ramadhan yang Masih Dijumpai di Kota Palembang

Senin 05 Feb 2024 - 17:33 WIB
Reporter : Nanda
Editor : Rian Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Bulan suci Ramadhan tiba, dan di Kota Palembang, tradisi-tradisi unik masih tetap terjaga, menghadirkan kehangatan dan kebersamaan di tengah masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa tradisi menyambut bulan suci Ramadhan yang masih dijumpai di Kota Palembang.

1. Sedekah Ruah: Menyatu dalam Doa dan Kebaikan

Tradisi Sedekah Ruah, atau yang dikenal sebagai ruahan, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari persiapan menyambut bulan suci Ramadhan di Palembang.

BACA JUGA:6 Cara Mudah Mengatasi Bau Mulut saat Berpuasa, Apa Saja?

BACA JUGA:Jangan Salah, Ini Hal Pertama yang Harus Anda Ajarkan pada Anak Sebelum Salat dan Puasa

Warga membuka pintu rumah mereka untuk sanak keluarga, kerabat, dan tetangga. Mereka membacakan surat Yassin sambil berdoa bersama, mendoakan almarhum dan almarhumah anggota keluarga yang telah meninggal.

Tradisi ini menciptakan atmosfer kebersamaan dan kehangatan spiritual di tengah masyarakat Palembang.

2. Bubur Suro: Kelezatan Tradisional untuk Berbuka Puasa

Bubur Suro, hidangan khas tradisional Palembang, menjadi menu istimewa saat berbuka puasa.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Ragam Dawet, Minuman Favorit Saat Berbuka Puasa yang Bikin Ngiler!

BACA JUGA:Punya Utang Puasa Ramadan? Berikut Pengertian, Niat, hingga Cara Bayarnya

Terbuat dari campuran beras dan beragam bumbu sop serta daging, bubur suro sering dibagikan di halaman Masjid Al Mahmudiyah Suro atau Masjid Suro.

Kelezatan bubur suro tidak hanya mengisi perut setelah berpuasa, tetapi juga menjadi bagian dari kekayaan kuliner tradisional Palembang yang tetap dilestarikan.

3. Ziarah Kubro: Kehormatan untuk Para Tokoh Agama

Di Kampung Arab Palembang, masyarakat menjalankan tradisi Ziarah Kubro selama 10 hari terakhir bulan Syaban, menjelang Ramadhan.

BACA JUGA:Ramadhan Datang Sebentar Lagi, Ini 5 Kebiasaan Baik Selama Bulan Puasa yang Patut Diamalkan

BACA JUGA:Jadwal Awal Puasa 1445 H Berpotensi Terbelah, Begini Metode Penetuan ala Muhammadiyah

Kategori :