Ulama Hadramaut Sampaikan Tausyiah
ANTUSIAS : Umat Muslim antusias meramaikan kegiatan Ziarah Kubro di hari terakhir, kemarin (3/3). Ini menjadi puncak pelaksanaan, dengan kegiatan haul Al-Habib Abdullah Bin Idrus Shahab dan Al Habib Abdurrahman Al Bin Hamid, serta ziarah ke Pemakaman Pang-Foto : EVAN ZUMARLI/SUMEKS -
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Hari ketiga Ziarah Kubro tetap antusias diikuti ribuan umat muslim Kota Palembang dan mancanegara, kemarin (3/3). Di hari terakhir ini menjadi puncak pelaksanaan, dengan kegiatan haul Al-Habib Abdullah Bin Idrus Shahab dan Al Habib Abdurrahman Al Bin Hamid di Perkampungan Sejarah Sungai Bayas-Kuto Batu 8 Ilir.
Selanjutnya ziarah ke Pemakaman Pangeran Syarif Ali BSA (5 Ilir), Pemakaman Kesultanan Kawah Tengkurep (3 Ilir), dan Pemakaman Auliya’ Kambang Koci (5 Ilir). Dalam kesempatan itu, Ulama asal Hadramaut Yaman, Asy Syaikh Umar bin Husein Al Khatib ikut memberikan tausiah pada penutupan puncak Ziarah Kubro Ulama dan Auliya Palembang Darussalam di Pemakaman Auliya Kambang Koci.
Ribuan jemaah dengan hikmat mendengar tausiah yang disampaikan Asy Syaikh Umar bin Husein Al Khatib. Dalam tausiahnya, Asy Syaikh Umar bin Husein Al Khatib menyampaikan tauladan kemuliaan diri dari Sayyidina Muhammad SAW dan cara-cara sahabat dalam memuliakan Nabi.
"Dikisahkan ada salah satu sahabat Muhammad SAW sampai-sampai sahabat yang bernama Mu'adz bersujud bersimpuh di kaki Nabi. Tapi itu tidak dibenarkan oleh Nabi Muhammad SAW," ungkapnya. Lanjut Asy Syaikh Umar, Rasulullah SAW tidak menolak tindakan yang sesuai dengan syariat asalkan dilakukan sesuai tatanan sosial yang berlaku dan memberikan manfaat umum.
BACA JUGA:Ziarah Kubro, Tradisi Menyongsong Ramadan
BACA JUGA:Ziarah Kubro, Mengenal Lebih Dekat Tradisi Umat Islam di Palembang Menyambut Bulan Suci Ramadan
"Dengan demikian, tindakan tersebut dapat dianggap sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT yang dapat dilakukan kapan saja, baik di malam maupun siang, tanpa dianggap makruh atau bid'ah sesat," tuturnya. Selain itu, Asy Syaikh Umar menambahkan Rasulullah Muhammad SAW tak hanya menunjukkan kebaikan kepada sesama manusia saja. Tetapi juga terhadap hewan dan tumbuhan. Kebaikan terhadap sesama manusia dengan menggambarkan bahwa Rasulullah tidak marah ketika dilempari batu hingga berdarah.
"Meskipun diberikan kesempatan untuk berdoa dan membalas, Beliau menolak dan bahkan dalam situasi perang, Beliau tetap membedakan untuk tidak menganiaya orang yang tidak terlibat dalam pertempuran sesuai dengan kehendak Allah," tambahnya.
Sementara, salah satu Jemaah Zein berpendapat tausiah yang disampaikan Asy Syaikh Umar bin Husein Al Khatib sangat menyentuh. "Jadi kita dapat mengambil pelajaran dari tauladan kemuliaan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Kisah yang disampaikan sangat menyentuh hati," tutupnya.
Panitia Ziarah Kubro 2024, Habib Anak Shahab mengatakan selama 3 hari Ziarah Kubro, umat muslim yang hadir tak hanya berasal dari Kota Palembang, juga dari mancanegara seperti Malaysia, Timur Tengah, dan lainnya. “Ziarah kubro menjadi agenda rutin tahunan sepekan atau beberapa hari jelang bulan Ramadhan. Tujuan utamanya sebagai sarana menyebarkan syiar Islam dan meneladani hidup dan perjalanan Habib, Habaib dan Auliya di Kota Palembang,” tuturnya.
BACA JUGA:450 Personel Amankan Ziarah Kubro
BACA JUGA:Siapkan 450 Personel, Polrestabes Palembang Amankan Kegiatan Ziarah Kubro
Dikatakan Habib Amak ini, pelaksanaan Ziarah Kubro sempat terhenti atau tidak digelar pada masa pandemi Covid 19. Setelah pandemi berakhir, umat bisa berkumpul lagi. Antusias masyarakat mengikuti tahapan Ziarah Kubro ini sangat tinggi terlihat dari ribuan orang mengitu acaranya.
"Ini jadi bukti, bahwasanya Ziarah Kubro tak hanya dikotomi para habib dan habaib saja, namun semua umat Islam. Sehingga ini menjadikan sebuah tradisi positif jelang Ramadhan. Bahkan peserta tak hanya lansia, balita juga diajak orang tuanya. Kendati pelaksanaan Ziarah Kubro ini khusus untuk laki-laki," pungkasnya. (afi/fad)