Bubur adalah salah satu jenis makanan yang biasa dimakan saat pagi hari.Namun, memakan bubur saat Imlek adalah hal yang tabu.
Umumnya sebagian dari masyarakat Tionghoa menganggap bahwa bubur merupakan salah satu simbol kemiskinan.
BACA JUGA:Rekomendasi 10 Kado Imlek Unik Tahun 2024, Keluarga dan Sahabat Dijamin Senang
BACA JUGA:Inilah Sejarah dan Filosofi Warna Merah yang Mendominasi Perayaan Imlek
Mereka percaya kalau memakan bubur saat tahun baru Imlek akan membuat keberuntungan menjauh dan berganti jadi kesialan.
Orang keturunan Tionghoa menyajikan makanan pengganti sebagai simbol hoki, kesejahteraan, dan keharmonisan keluarga seperti kue keranjang, jeruk santang atau mandarin, mie goreng, dan makanan lainnya.
Disamping itu, banyak juga tradisi Imlek yang dianjurkan untuk dilakukan saat Imlek. Tradisi-tradisi tersebut memiliki makna tersendiri.
Berikut tradisi Imlek yang dianjurkan untuk dilakukan:
1. Dekorasi rumah
Imlek identik dengan warna merah, sehingga dianjurkan untuk menghias seluruh rumah dengan dekorasi khas warna merah.
Setiap pintu dan jendela dicat ulang agar lebih indah, berbagai macam kertas bertulis kalimat atau kata bijak ditempel di berbagai tempat.
Warna merah sangat mendominasi karena dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kesejahteraan.
Selain dipercaya membawa hoki, warna merah dipercaya bisa mengusir Nian atau mahluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung. Nian dipercaya keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek tiba.
2. Memberi angpau ke yang belum menikah
Angpau atau hongbao amplop berwarna merah yang berisi uang tunai. Angpau biasanya menjadi salah satu tradisi perayaan Imlek, yang diberikan sebagai hadiah untuk menyambut tahun baru Imlek.
Angpao memiliki makna pemberian rezeki, di mana warna merah angpau melambangkan kekuatan, kesejahteraan, dan hoki.