Setibanya di Masjidil Aqsha, beliau shalat dua rakaat mengimami ruh para Nabi. Usai shalat dan keluar dari Masjidil Aqsha, Malaikat Jibril datang membawa dua wadah minuman. Satu berisi susu dan satu lagi berisi khamar. Rasulullah SAW pun memilih susu.
BACA JUGA:7 Metode Pengobatan Ala Nabi Muhammad, Apa Sajakah itu?
BACA JUGA:Inilah Manfaat Luar Biasa dari Berenang, Salah Satu Olahraga yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW
“Sungguh engkau telah memilih kesucian”, kata Jibril dalam lanjutan hadits tersebut.
Mi’raj pun dimulai. Rasulullah naik buraq bersama Jibril hingga tiba di langit pertama.
Dalam lanjutan dari hadits shahih Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah dijelaskan lanjutannya.
‘Lalu aku bawa di atas punggung Buraq dan Jibril pun berangkat bersamaku hingga aku sampai ke langit dunia lalu dia meminta dibukakan pintu langit”.
Hingga beliau pun melewati pintu-pintu langit yang dihuni oleh arwah para Nabi.
Di langit ke tujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitul Makmur.
Di mana tempat itu setiap harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat dan mereka tidak kembali lagi sesudahnya.
Kemudian Buraq tersebut pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha yang lebar daun-daunnya seperti telinga gajah dan besar buah-buahnya seperti tempayan besar.
Tatkala perintah Allah SWT memenuhi Sidratul Muntaha. Sidratul Muntaha berubah dan tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang bisa menjelaskan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya.
Maka Allah memberikan Wahyu dan mewajibkan kepadaku solat lima puluh kali dalam sehari semalam.
Setelah mendapat tugas salat lima puluh kali dalam sehari, Rasulullah turun dan bertemu dengan Nabi Musa.
“Apa yang diwajibkan Rabbmu terhadap umatmu?” tanya Nabi Musa. Aku menjawab,”Saat 50 kali”.
Musa berkata, “Kembalilah kepada Rabbmu, mintalah keringanan karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Sesungguhnya aku telah menguji Bani Israil dan aku telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka”. “Aku akan kembali kepada Rabbku”.