PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Perburuan terhadap Fadli, belum membuahkan hasil. DPO pelaku utama pembunuhan terhadap Roki Saputra (29) di warung tuak bawah Jembatan Ampera, masih terus dikejar jajaran Satuan Reskrim Polrestabes Palembang.
“Pelaku Fadli diketahui di kawasan Seberang Ulu, di salah satu rumah. Akan tetapi saat petugas hendak amankan pelaku, yang bersangkutan sudah keduluan kabur,” aku Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah SIK MH, Rabu, 31 Januari 2024.
Penggerebekan terhadap Fadli itu, sudah dilakukan lebih dulu sebelum Unit Pidum-Tekab 134 Satreskrim Polrestabes Palembang mengamankan pelaku lainnya, Ginda Lesmana alias Gandi (30), pada Senin (29/1). “Informasi di lapangan, pelaku Fadli (DPO) masih ada di Palembang,” sebut Haris.
Namun dia belum bisa menginformasikan lebih lanjut dugaan keberadaan Fadli, demi kepentingan penyelidikan dan penangkapan. “Untuk motif pastinya akan terungkap setelah pelaku utama kami amankan nanti. Apa yang mendasari korban dan pelaku (Fadli) cekcok mulut,” tegas Haris.
BACA JUGA:Waspada Kebakaran, Pabrik Kemplang dan Rumah Warga Hangus Terbakar
BACA JUGA:Tuntaskan Pembangunan Desa, Makin Maju dan Sejahtera
Sebagaimana pengakuan tersangka Gandi sebelumnya, Jumat malam itu, 15 Desember 2023, dia bersama Fadli dan korban, minum tuak di warung gerobakan bawah Jembatan Ampera, Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang.
“Kami sokongan. Waktu mabuk itu, saya menjauh sekitar 3 meter dari posisi Fadli dan korban,” ujar Gandi, saat dirilis Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono SIK MH, Selasa, 30 Januari 2024.
Tersangka Gandi lalu menumpang duduk di atas becak motor (bentor), sambil menjaga parkir. Tiba-tiba dia melihat Fadli dan korban ribut. Fadli lalu mengambil pisau milik Gandi, yang disimpan dekat tiang. “Tidak tahu berapa kali Fadli menusuk korban,” akunya.
Pisau tersebut terlepas dari tangan Fadli, tersangka Gandi berusaha mengambilnya agar tidak digunakan lagi oleh Fadli untuk menusuk korban. “Saya berusaha mengambil pisau yang terjatuh itu, karena tidak mau dilibatkan,” sebut Gandi, warga Lr Ampera, Kelurahan 7 Ulu, SU I.
BACA JUGA:Luncurkan Aplikasi Fast Track
BACA JUGA:Kenaikan Gaji ASN Berpotensi Picu Inflasi, Supriono: Semua Pihak Siapkan Langkah Antisipasi
Saat dia hendak mengambil pisau itu, korban yang memegang perutnya sudah bersimbah darah masih sempat menegur Gandi. “Katanya, apakah saya mau ikut-ikutan karena mau mengambil pisau. Takut korban membawa pisau juga, saat itu saya pukul dan menendangnya hingga terjatuh,” tukas Gandi.
Setelah korban terkapar bersimbah darah, Gandi dan Fadli kabur berpisah. Sementara korban ditemukan tewas, pasckejadian sekitar pukul 19.00 WIB itu. “Tidak tahu Fadli kemana. Pisaunya sudah saya buang ke sungai,” akunya.
Gandi sempat kabur sebulan, berpindah-pindah tempat. Sambil menunggu kelahiran anak keduanya. Sebenarnya, dia mengaku akan menyerahkan diri ke polisi beberapa hari setelah kejadian.