PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Selatan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sukses menggelar Seleksi Petugas Haji Daerah (PHD) tahun 2024 pada Selasa pagi kemarin (30/1/2024)
. Aula Asrama Haji Sumsel menjadi saksi ketatnya persaingan di antara 63 peserta yang berkompetisi untuk memperebutkan kuota PHD Sumsel sebanyak 48 petugas.
Asisten III bidang Administrasi dan Umum, Kurniawan APM.Si., dari Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan, memimpin jalannya seleksi petugas haji daerah.
“Calon TPHD dari 17 kabupaten kota di Sumatera Selatan turut ambil bagian dalam seleksi ini di Asrama Haji,” terangnya.
BACA JUGA:Sisa 14 Hari, Potensi Banyak JCH Tak Lunasi Ongkos Haji. Pelunasan Tahap 2 untuk 4 Kriteria Ini
Kurniawan merincikan awalnya ada 96 calon peserta yang mendaftar untuk seleksi ini. Namun, yang hadir dan memenuhi syarat pada hari itu berjumlah 63 peserta.
Dari jumlah tersebut, 63 peserta dianggap lulus administrasi dan layak mengikuti seleksi selanjutnya.
"Proses seleksi sepenuhnya diserahkan kepada Kemenag sebagai tim seleksi, sehingga petugas haji yang terpilih nantinya benar-benar mampu mengakomodasi kebutuhan calon jamaah haji," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa seleksi TPHD melibatkan tiga tahap, mulai dari seleksi administrasi, wawancara, hingga penulisan ayat Alquran.
BACA JUGA:Tahap 1 Tak Melunasi, JCH Dianggap Mundur, Baru 2.516 Jemaah Haji Sumsel Lunasi Ongkos Haji
BACA JUGA:Fakta Menarik Tentang Burung Dara di Mekkah: Dari Tradisi, Simbol, Hingga Kaitannya dengan Bulan Haji!
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumsel, H. Armet Dachil, menjelaskan bahwa rangkaian seleksi petugas haji daerah sudah dimulai beberapa waktu lalu dengan 96 pendaftar.
Namun, setelah seleksi administrasi, hanya 63 peserta yang memenuhi syarat untuk mengikuti Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara.
"Sumsel tahun ini mendapatkan alokasi kuota petugas haji daerah sebanyak 48 orang. Semoga melalui seleksi ini, dapat terpilih petugas haji daerah yang memiliki komitmen dan kompetensi tinggi dalam melayani jamaah"
"Setelah lulus, mereka akan diberikan pembekalan agar mampu membantu petugas kloter memberikan pelayanan optimal kepada jemaah haji," ungkap Armet.
Kakanwil Kemenag Sumsel, H. Syafitri Irwan, menyampaikan pentingnya sinergi antara petugas haji daerah dan petugas kloter, dimulai dari proses bimbingan teknis hingga memberikan pelayanan kepada jemaah haji.
"PHD harus bersinergi dengan petugas kloter mulai dari tanah air sampai di Arab Saudi," tegas Syafitri.
Menurut Syafitri, PHD memiliki tiga fungsi layanan, yakni pelayanan umum, pelayanan bimbingan ibadah, dan pelayanan kesehatan.
Seleksi PHD menjadi medium untuk memilih calon petugas yang profesional sebagai bagian dari kloter dalam memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jemaah haji.
"Mudah-mudahan kinerja PHD tahun ini meningkat sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan kepada jemaah haji pada operasional haji tahun 2024," harap Syafitri.
Penanggung Jawab Bimbingan Teknis Ditjen PHU Kemenag RI, Hj. Edayanti Dasril, yang melakukan supervisi ke Sumsel, menjelaskan bahwa Kemenag RI tahun ini melakukan terobosan terkait petugas haji daerah.
Tahun ini, petugas haji daerah akan mendapatkan pendidikan dan pembekalan serupa dengan petugas haji lainnya seperti PPIH Arab Saudi dan petugas haji kloter. Harapannya, terpilih petugas haji daerah yang profesional, kompeten, berintegritas, dan moderat.