PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Menghindari gaya hidup konsumtif dengan mengelola keuangan secara bijak ternyata memberikan manfaat. Anda lebih siap menghadapi situasi darurat dengan mempunyai tabungan dana darurat yang cukup.
Pengelolaan keuangan yang baik juga membantu merencanakan masa depan, seperti pendidikan anak atau merencanakan pensiun.
Intinya, mengelola keuangan dengan bijak bukan hanya tentang menghindari masalah keuangan, melainkan juga membangun masa depan yang lebih baik.
Gaya hidup konsumtif merujuk pada kecenderungan untuk menghabiskan uang untuk barang dan jasa secara berlebihan, terkadang melebihi kemampuan finansial yang dimiliki.
BACA JUGA:Mengelola Keuangan dengan Bijak Melalui 7 Langkah Ini, untuk Menghindari Terjebak Perilaku Konsumtif
BACA JUGA:Hindari Terjebak Perilaku Konsumtif, Remaja Bisa Coba 5 Cara Ini
Perilaku ini tidak diiringi dengan pertimbangan matang mengenai apakah barang atau jasa tersebut benar-benar berguna atau diperlukan.
Gaya hidup konsumtif bisa menarik perhatian dan memuaskan hasrat sejenak. Namun, risikonya bisa jauh lebih besar daripada manfaatnya dalam jangka waktu panjang.
Faktor Penyebab Gaya Hidup Konsumtif
Sebenarnya, apa yang membuat seseorang ingin mengadopsi gaya hidup konsumtif? Berikut adalah beberapa faktor yang mendasarinya:
1. Pengaruh Media Sosial
Media sosial menjadi salah satu penyebab utama gaya hidup konsumtif. Melalui platform ini, banyak orang terpapar secara terus-menerus pada gaya hidup glamor dan produk yang menarik perhatian.
BACA JUGA:Banyak Mahasiswa Terjerat Pinjol, Pinjam untuk Bayar UKT dan Kebutuhan Konsumtif
BACA JUGA:Perilaku Konsumtif Sering Dilakukan Remaja, Ini Faktor Penyebabnya
Iklan produk yang terpasang dapat membuat seseorang tertarik untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
2. Tekanan Sosial
Saat teman-teman atau rekan sekerja terlibat dalam gaya hidup konsumtif, mereka merasa perlu untuk mengikuti tren ini agar tidak merasa terpinggirkan.