Siapa yang tidak suka berjalan tanpa alas kaki di pasir, menjulurkan jari kaki ke laut, atau berjalan-jalan di rerumputan yang subur dan subur tanpa sepatu? Namun tanpa perlindungan sepatu, kaki Anda rentan, dan bagi penderita diabetes, Anda berisiko mengalami luka atau luka yang mungkin tidak Anda rasakan. Jika Anda menderita neuropati perifer karena diabetes, hilangnya rasa pada kaki dapat membahayakan berjalan tanpa alas kaki dan menyebabkan cedera kaki yang serius. Inilah mengapa diabetes membuat berjalan tanpa alas kaki sangat berisiko.
-Hilangnya sensasi
Neuropati perifer seringkali mengurangi kemampuan merasakan sensasi pada kaki. Artinya, penderita diabetes mungkin tidak merasakan sakit, perubahan suhu, atau cedera. Berjalan tanpa alas kaki meningkatkan risiko terinjak benda tajam, permukaan panas, atau potensi bahaya lainnya tanpa disadari. Kurangnya sensasi ini dapat menyebabkan cedera tidak disadari, sehingga semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
-Penyembuhan tertunda
Kadar gula darah yang tinggi pada diabetes dapat mengganggu proses penyembuhan alami tubuh. Ketika penderita diabetes mengalami cedera kaki saat berjalan tanpa alas kaki, proses penyembuhannya mungkin tertunda secara signifikan. Penyembuhan yang tertunda dapat mengakibatkan komplikasi seperti infeksi atau terbentuknya ulkus kaki diabetik . Selain itu, diabetes mengganggu sirkulasi tubuh. Karena jarak kaki Anda sangat jauh dari jantung, aliran darah ke jari kaki dan tumit berkurang, dan tubuh Anda tidak memberikan nutrisi yang diperlukan melalui darah untuk menyembuhkan luka di kaki.
- Peningkatan risiko infeksi
Luka kecil, lecet, atau luka yang tidak disadari dan tidak diobati akibat neuropati dapat menjadi pintu masuk infeksi. Diabetes mengganggu respon sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit untuk melawan infeksi secara efektif. Infeksi yang tidak diobati dapat menyebar ke jaringan atau tulang di sekitarnya. Jika infeksi tidak dapat dihentikan, amputasi mungkin diperlukan untuk menyelamatkan nyawa Anda.