SUMATERAEKSPRES.ID - 1. Kurangi pemberian pupuk nitrogen pada tanaman.
Karena pada saat musim hujan kandungan nitrogen bebas di udara sangat tinggi, meski nitrogen sangat baik untuk pertumbuhan daun dan pucuk batang tanaman.
Tapi, kandungan nitrogen yang berlebihan akan menyebabkan jamur patogen seperti antraknosa.
Alternatifnya, gunakan pupuk NPK 15-15-15 sebagai pupuk dasar dan ditambah Sp-36 dan KCL tujuannya untuk membuat unsur ntrogen menjadi lebih kecil.
BACA JUGA:Tak Disangka, Air Hujan Memiliki Banyak Manfaat Bagi Tanaman, Apa Saja?
BACA JUGA:Cara Mudah Racik Pupuk Bio Nuklir, Jika Ingin Tanaman Cabemu Tumbuh Makin Subur!
2. Tinggikan bedengan
Bagi yang menanam cabai di halaman rumah, buatlah gundukan yang lebih tinggi dari biasanya di sekitar tanaman cabai.
Karena genangan air pada parit-parit di sekitar tanaman akan membuat tanah menjadi selalu lembab dan becek. Hal ini membuat beberapa jenis penyakit tanaman berkembang pesat, utamanya penyakit yang disebabkan jamur dan bakteri.
Penyebaran spora dari patogen antraknosa adalah melalui percikan air dan air bedengan yang menggenang sehingga menular melalui tanah dan percikan air.
3. Atur pH tanah
PH alias tingkat keasaman tanah amat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman cabai. Ph yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat membuat pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil.
Ph ideal bagi tanaman cabai adalah 5,5 hingga 6,5. Lakukan pengecekan Ph tanah saat melakukan pengolahan lahan. Jika Ph rendah, taburkan kapur dolomit atau kiserit secara merata dan biarkan tersiram hujan.
BACA JUGA:Ini Alasannya Kenapa Banyak Orang Menyukai Aroma Hujan alias Petrichor, Kamu Termasuk?
BACA JUGA:Tak Disangka, Air Hujan Memiliki Banyak Manfaat Bagi Tanaman, Apa Saja?
4. Manfaatkan jamur baik
Jenis jamur seperti trichoderma, gliocladium mikoriza adalah jamur antagonis untuk jamur dan bakteri patgen. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk melindungi tanaman cabai di musim hujan dari serangan berbagai jenis jamur dan bakteri patogen.
Di sisi lain, jamur trichoderma dan gliocladium mikoriza jua membantu proses pengomposa zat organik seperti pupuk dasar sehingga lebih mudah diserap akar tanaman.
5.Tutupi tanah dengan plastik mulsa
Pemakaian plastik mulsa ini wajib dilakukan utuk menutupi tumpukan tanah. Hal tersebut akan menghalangi air hujan langsung meresap seluruhnya ke bedengan.
Sehingga, air hujan tersebut bakal jatuh dan mengalir ke saluran irigasi yang sudah disiapkan.
Plastik mulsa ini juga akan mengurangi terlalu banyak air pada akar yang dapat menyebabkan jamur dan akar busuk.
6. Atur jarak tanaman
Saat menanam cabai, berilah jarak sekitar 50 cm atau lebih antar tanaman cabai. Ini dilakukan agarsinar matahari bisa merata hingga ke bagian bawah tanaman.
Sehingga, jamur dan bakteri akan mati. Di sisi lain, pengaturan jarak ini juga dapat mencegah penularan penyakit tanaman.
7.Semprotkan kalsium dan kalium
Demi menambah daya tahan tanaman cabai terhadap serangan patogen di musim hujan maka gunakanlah pupuk khusus kaium dan kalsium.
Hanya harus diperhatikan sifatnya untuk menyehatkan bukan untuk membuat tanaman bebas pathek. Harus diingat pula untuk memperhatikan tanaman cabai saat musim hujan.
Jika ada penyakit atau hama yang menyerang atasi segera sebelum parah.
8.Pilih varietas cabai yang unggul
Tanamlah varietas cabai yang unggul. Pilihlah dari benih cabai yang kecil dan padat yang diyakini lebih tahan terhadap patek atau antraknosa. (lia)