SUMATERAEKSPRES.ID - Peningkatan produksi getah karet hingga 33 persen dapat dicapai melalui pemupukan yang tepat dan teratur.
Pemberian pupuk sejak tahap pembibitan hingga usia 25 tahun atau dua tahun sebelum peremajaan tanaman menjadi kunci utama dalam mencapai hasil yang melimpah.
Pemupukan bukan hanya sekadar upaya untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Selain itu, aktivitas ini juga memiliki dampak positif dalam menjaga kesuburan dan kelestarian tanah, menjadikannya sebagai bagian integral dari kegiatan pertanian.
BACA JUGA:Jangan Asal. Ini Tips Agar Hasil Produksi Pohon Karet Melimpah, Patuh Dicoba
BACA JUGA:Gesek Kayu Sungkai, Saharudin Tewas Tertimpa Pohon Karet, Kok Bisa?
Dalam konteks tanaman karet, penggunaan hormon untuk memacu pengeluaran getah menjadi langkah penting, dan pemupukan tambahan di samping pemupukan umum sangat dianjurkan.
Pemupukan ekstra akan meningkatkan penyerapan nutrisi dari tanah melalui sistem perakaran tanaman.
Namun, pemupukan karet tidak semata dilakukan dengan pupuk tunggal, karena pemakaian pupuk KCL dan Urea cenderung memiliki tingkat efisiensi yang rendah akibat pencucian dan penguapan.
Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengadopsi pupuk majemuk yang mengandung Slow Release Fertilizer (SRF), seperti NPK tablet.
BACA JUGA:Produksi Karet Masih Minim, Tak Sebanding Luas Kebun yang Ada
Tidak hanya mempertimbangkan jenis pupuk, tetapi juga perlu memperhitungkan penggunaan pupuk hayati.
Mikroba seperti mikoriza, bakteri penambat nitrogen, dan Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) menjadi bahan aktif yang efektif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik, sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan.
Efektivitas pemupukan dapat ditingkatkan dengan memperhatikan sifat pupuk yang mampu melengkapi unsur hara di tanah.
Aspek lain yang memengaruhi keberhasilan pemupukan mencakup jenis pupuk, dosis, waktu dan frekuensi pemupukan, serta teknik pemupukan dan pengendalian gulma yang benar.
BACA JUGA:Produksi Karet Masih Minim, Tak Sebanding Luas Kebun yang Ada
BACA JUGA:Daya Beli Masyarakat Cenderung Turun, 2 kg Karet Hanya Dapat 1 kg Beras
Dua jenis pemupukan umumnya diterapkan pada tanaman karet, yakni pemupukan melalui tanah dan pemupukan melalui daun.
Pemupukan melalui tanah dapat menggunakan pupuk butiran, tablet, atau larutan, dengan metode aplikasi yang beragam, seperti penaburan langsung di permukaan tanah atau membenamkan pupuk di sekitar tanaman.
Sebaliknya, pemupukan melalui daun dilakukan dengan menyemprotkan pupuk cair langsung ke daun tanaman karet yang masih muda, terutama pada fase pembibitan.
Dengan memahami dan menerapkan tips pemupukan yang tepat, hasil produksi pohon karet dapat ditingkatkan secara signifikan.
Jangan lupakan untuk selalu memperhatikan kondisi tanaman karet, termasuk potensi bahaya yang dapat timbul, seperti dampak menyadap pohon karet setelah hujan, agar tanaman tetap produktif dalam jangka waktu yang panjang. (ebi)