Resolusi Sehat 2024: Mengungkap Mitos dan Fakta Diet 30 Hari Tanpa Gula, Apa Yang Terjadi dengan Tubuh?

Selasa 23 Jan 2024 - 11:11 WIB
Reporter : Novis
Editor : Novis

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -Seiring awal tahun, semakin banyak orang yang berkomitmen untuk hidup sehat, mulai dari mencoba olahraga baru hingga mengatur pola makan dengan mengurangi konsumsi gula

Salah satu tren diet yang populer adalah tantangan 30 hari tanpa gula. 

Namun, seberapa aman metode ini?

Dr. Davie Muhamad, seorang spesialis gizi klinik, menyatakan bahwa pembatasan asupan gula memang diperlukan untuk mencapai gaya hidup sehat. 

Konsumsi berlebihan gula, terutama dari pemanis buatan, dapat berdampak negatif pada tubuh.

BACA JUGA:5 Tips Cuci Baju Bekas dari Thrift Shop: Memastikan Kebersihan dan Kesehatan

BACA JUGA:Kontroversi Metode Gigi Putih ala TikTok: Odol dan Garam, Efektif atau Sekadar Mitos? Ini Kata Dokter!

"Gula sebaiknya dibatasi jika tujuannya untuk kesehatan. Namun, jika tujuannya adalah diet, hal ini masih dapat dilakukan karena gula sebenarnya berisi glukosa, yang merupakan bentuk sederhana dari karbohidrat," ujar Dr. Davie.

Dia juga menekankan bahwa beberapa sumber karbohidrat, seperti nasi, ubi, dan kentang, dapat diubah menjadi glukosa dalam tubuh. 

Glukosa merupakan sumber energi yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh meskipun tanpa konsumsi gula tambahan.

Namun, Dr. Davie menyoroti bahwa gula sederhana, seperti yang terdapat dalam gula pasir, sirup, dan minuman kemasan, mengandung fruktosa. 

BACA JUGA:Hai Cewek! Ini Loh Cara Merawat Jerawat Tanpa Risiko Bopeng Panduan dari Ahli Kulit

BACA JUGA:7 Metode Pengobatan Ala Nabi Muhammad, Apa Sajakah itu?

Konsumsi berlebihan fruktosa dapat menyebabkan peningkatan berat badan karena metabolisme tubuh akan mengubahnya menjadi lemak.

Tentang tantangan diet 30 hari tanpa gula, Dr. Davie menyatakan bahwa metode ini aman, tetapi perlu diperhatikan kebutuhan tubuh masing-masing individu. 

Kategori :