Sementara, pelapor MH bersama dua saksi lainnya keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 18.00 WIB. Mereka kukuh dan konsisten menyampaikan apa yang terjadi seperti saat pemeriksaan di Bawaslu Ogan Ilir.
"Kami datang dan berikan keterangan memenuhi panggilan dari penyidik reskrim. Kurang lebih sama persis dengan yang ditanyakan saat di Bawaslu. Mulai kronologi, bagaimana tentang video, waktu dan tempat dan seperti apa kejadiannya," ungkap MH.
BACA JUGA:Jamin Netralitas TNI di Pemilu 2024
BACA JUGA:Netralitas ASN Harga Mati
Ia bersyukur untuk tahapan saat ini sudah di ranah kepolisian. "Alhamdulillah pemeriksaan sudah berjalan. Mudah-mudahan ini lancar. Semoga yang berwenang dapat memberi keputusan terbaik," pungkasnya
Penelusuran Sumatera Ekspres, oknum kades AP kuat dugaan melibatkan perangkat desa yang lain seperti kadus untuk memenangkan caleg seperti dalam video. Namun, pascavideo itu viral, aksinya tidak terang-terangan lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus berawal saat heboh oknum kepala desa dan perangkat desa di Tambang Rambang. Yang diduga sebagai tim sukses (timses) salah satu calon anggota legislatif (caleg) dalam Pemilihan Umum 2024.
Video dugaan ketidaknetralan oknum kepala desa tersebut di grup-grup WhatsApp. Dalam video terlihat, sang kepala desa mengumpulkan pekerja KSO, salah satu perusahaan minyak. Lokasinya Simpang Empat. Mereka berasal dari Desa Tambang Rambang, Sukananti, dan Tanjung Bulan. Dalam satu Kecamatan Rambang Kuang.
Pengarahan untuk memilih caleg tertentu itu terjadi 7 Desember 2023. Didampingi oknum perangkat desa, pertemuan mulai pukul 19.30 WIB. Di Kampung IV, rumah kepala desa.
Video berawal, kepala desa itu menjelaskan soal pengamanan lokasi Formasi Sumatera Energi di wilayah Desa Tambang Rambang, Kecamatan Rambang Kuang, Ogan Ilir.Daerah itu, memang sering kejadian maling “menggondol” pipa milik Pertamina.
BACA JUGA:Tekankan Tetap Jaga Netralitas Polri, Di Pemilu 2024
BACA JUGA:Profesional Jalankan Tugas, Jaga Netralitas
Kepala desa merasa bertanggung jawab dengan keamanan lokasi dan berjanji akan melindungi warganya yang bekerja di sana. Menariknya, pada menit-menit terakhir video itu, sang kepala desa minta agar para pekerja memilih salah satu caleg dari Partai Gerindra yang sekarang maju dari Dapil IV untuk Kabupaten Ogan Ilir. Dapil IV itu mencakup Kecamatan Muara Kuang, Rambang Kuang, dan Lubuk Keliat. Dalam bahasa daerah, sang kades menyebut siap menanggung risiko atas langkah yang diambilnya untuk mendukung caleg tersebut.
Sebelumnya, Kapolres Ogan Ilir, AKBP Andi Baso Rahman membenarkan adanya pemanggilan terhadap pelapor, para saksi dan pihak terkait dengan laporan dugaan ketidaknetralan oknum kades yang dilimpahkan dari Bawaslu ke Polres Ogan Ilir.
"Pemanggilan untuk dimintai keterangan, dengan menghadirkan saksi-saksi dan alat bukti," imbuh Kapolres. Kasus ini sebelumnya telah diklarifikasi di Bawaslu dan Gakkumdu Ogan Ilir. Telah diputuskan kalau laporan dugaan pelanggaran netralitas ini dinaikkan ke tahap penyidikan.
Bawaslu menilai, ada unsur pelanggaran pidana dari perbuatan oknum kades yang videonya sempat viral di medsos beberapa waktu lalu. “Kami sepakat untuk diteruskan ke tahap penyidikan," ujar Ketua Bawaslu Ogan Ilir, Dewi Alhikmawati melalui Divisi Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, Lily Oktayanti.