INDRALAYA , SUMATERAEKSPRES.ID - Masyarakat rumah tangga miskin (RTM) penerima bantuan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) Desa Pemulutan Ilir Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir secara berkelompok menyemai bibit kangkung. Kelompok warga ini akan memanfaatkan lahan tidur seluas seperempat hektare.
Lahan tersebut milik warga. ‘’Kami pinjam lahan tersebut. Lalu, bersama warga dimanfaatkan untuk menanam kangkung. Benih dan pengolahan lahan dilakukan secara bergotong royong," ujar Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) Pemulutan, Andy.
BACA JUGA:Manfaatkan Lahan Tanami Kangkung
BACA JUGA:Seminggu Sekali Panen Kangkung
Dikatakan, lahan yang semula jadi area yang digenangi air tersebut dibuat guludan. Yakni tumpukan tanah yang dibuat memanjang menurut arah garis kontur atau memotong lereng.
Tujuannya agar tanaman tak terendam air, mencegah kebusukan dan terlihat lebih rapi. "Kurang lebih kami habis 2 kg benih biji kangkung untuk penanaman. Sebelumnya benih kangkung ini kami semai kemudian lakukan pindah tanam," jelasnya.
Penyemaian dari biji diperkirakan memerlukan waktu sekitar 5-7 hari. Setelah tumbuh daun 4-6 helai, menandakan kangkung siap untuk dipindah tanam ke lahan pembesaran. "Waktu panen kangkung bisa dilakukan saat sudah memasuki usia 45-60 hari setelah tanam (HST)," terang Andy.
BACA JUGA:Inovasi Ciptakan Menu Unik, ada Rendang Kangkung hingga Lontong Pisang Kuah Kare
BACA JUGA:Cukup 21 Hari, Kangkung Siap Panen
Mengenai pemupukan, dilakukan dengan cara organik. "Kita pakai pupuk kandang dan pupuk organik cair (POC). Ada total habis 100 karung pupuk kandang dan 10 liter POC," jelasnya. Menurutnya, sejauh ini perkembangan kangkung cukup baik dan sumber air di lahan tersebut juga cukup tersedia. (dik/)