‘’Kita juga akan berkoordinasi ke Pemprov Sumsel dan pusat agar dana tak terduga nantinya bisa di pakai untuk membantu permodalan seperti membeli pupuk, biaya transportasi.
Sehingga nanti masyarakat OKU dapat membeli cabai dengan harga murah, tapi tidak merugikan petani. Kita berharap luas perkebunan cabai ini bisa terus meningkat," tandasnya.
Sementara itu Iqbal, petani cabai yang juga merupakan pendamping lapangan petani cabai di Desa Karya Jaya menuturkan permasalahan petani cabai adalah harga jual hasil panen cabai sampai saat ini belum bisa memuaskan petani. ‘’Karena harga masih dimonopoli pengepul,’’ ujarnya
BACA JUGA:Dari Lahan Kosong, Kini Bisa Berikan Hasil
BACA JUGA:Tanami Cabai di Lahan Kosong
Untuk di tingkat petani harga saat ini di kisaran Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogramnya. Sementara di pasar bisa mencapai di angka Rp80.000. Sementara pedagang di pasar tradisional Baturaja tidak mau menampung dalam jumlah yang banyak.
Belum lagi biaya lain untuk operasional 1 kg plastik mosa itu bisa mencapai harga Rp25.000 bahkan hingga Rp28.000 untuk yang kualitas bagus. Untuk lahan 1 ha bisa menghabiskan hingga 100 kg plastik.
Ditambah biaya pupuk. ‘’Dengan terpaksa harga diterima dan menjual hasil panen ke mereka (tengkulak)," ujarnya. (bis/)