Menangkap Peluang Kemitraan Bisnis Kurir di IKN Nusantara

Senin 01 Jan 2024 - 13:12 WIB
Reporter : Rendi Fadillah
Editor : Rendi

Dalam pengembangan keagenan atau gerai, PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui program kemitraan menggandeng wirausahawan lokal. Dari sini pula, #LogisTIKIndonesiaButuhAnakMuda dan membuka seluas-luasnya bagi mereka untuk bergabung berbisnis kurir demi regenerasi SDM.

Dengan modal setor mulai Rp5 juta, setiap orang atau anak muda bisa jadi agen TIKI. Direktur PT TIKI Palembang, Haris Jumadi menerangkan pihaknya menggaet enterpreneur lokal, UMKM, atau anak muda daerah untuk buka lebih banyak gerai supaya memasyarakat, memberdayakan, menjangkau daerah lebih luas, dan rasa memiliki yang tinggi. “Mengaet mitra lokal ketimbang membuka cabang sendiri tentu lebih bernilai,” tuturnya.

Ketika masyarakat punya peluang usaha, taraf ekonominya meningkat, dan hidupnya sejahtera. Masing-masing agen di daerah pun boleh menggaet mitra lagi untuk meningkatkan penjualan (omset), dan pengantaran atau penerimaan barang TIKI semakin mudah, cepat, lancar. Satu agen di satu daerah (kabupaten/kota) bisa saja memiliki sampai 5 gerai atau lebih. “Kita perlu banyak agen untuk menjangkau sampai pelosok negeri,” tegasnya.

Walaupun menjadi mitra TIKI berbiaya Rp5 juta, sebenarnya uang itu kembali lagi ke para mitra. Modal disetor untuk branding, pemasangan plang, penerbitan stiker agar gerainya standar. “Operasional semuanya mandiri oleh pemilik usaha,” lanjut pria yang juga Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Sumsel ini.

Dalam pola kemitraan, TIKI menerapkan sistem bagi hasil tergantung paket keluar masuk. “Ada sejumlah dana kita sisihkan untuk mitra ketika ada paket di-drop atau kiriman barang konsumen. Komisinya 15-30 persen tergantung tarif dan layanan,” sebutnya. Untuk dalam kota, idealnya setiap gerai cover wilayah radius 1-2 km sehingga penentuan lokasi layak tidak, strategis tidak, jarak antar gerai diatur agar tak saling ganggu. Untuk gerai luar kota memegang wilayah, bisa kecamatan atau kelurahan/desa.

“Sebelum pembukaan gerai, kami pastikan menjadi agen itu menguntungkan. Makanya kami sangat memperhatikan titik potensial dan prospek setiap wilayah untuk gerai baru,” lanjut Haris. Yang pasti, selama ada keramaian selalu ada potensi dan TIKI melihat IKN Nusantara sebagai peluang dan ceruk pasar baru.

“IKN Nusantara kan digadang-gandang jadi pusat pemerintahan, meski pusat bisnis masih di Jakarta dan industri di Pulau Jawa. Saat ini pembangunan IKN sangat masif, investasi triliunan masuk, dan bisnis logistik pengangkutan material sudah berjalan,” tuturnya. Keberadaan IKN Nusantara membuka kesempatan besar bisnis kurir bagi masyarakat, khususnya anak muda.

Saat ini TIKI punya produk layanan pengantaran reguler (3-4 hari), two day service (tds), same day service (sds), dan over night service (ons). “Kita sangat konsen pada pengiriman cepat, penanganan khusus, dan aman sampai tujuan. Sesuai slogan TIKI Hanya Satu Titipan Kilat,” imbuhnya.

Sementara Direktur Utama TIKI, Yulina Hastuti mengatakan selama 53 tahun TIKI telah melihat dan melalui berbagai era. “Kami konsisten mendukung dan berkontribusi pada pembangunan serta pengembangan sektor kurir dan logistik di Indonesia,” ujar Yulina dalam keterangannya.

Menurutnya, regenerasi SDM di industri kurir perlu diupayakan melibatkan partisipasi semua pihak seperti pelaku industri (perguruan tinggi) agar kompetensi yang dicetak sesuai kebutuhan industri masa depan yang semakin digital. Upaya ini sangat penting mengingat jasa kurir telah menopang pertumbuhan perekonomian RI pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan III tahun 2023 sektor transportasi dan logistik memberikan sumbangsih PDB (product domestic bruto) RI atas dasar harga berlaku senilai Rp316,6 triliun (5,03 persen) dan harga konstan 2010 Rp141,2 triliun (5,98 persen). Untuk laju pertumbuhan nasional berkontribusi 0,61 persen dari pertumbuhan triwulan III 2023 sebesar 4,94 persen (yoy).

Tak hanya fokus layanan pengiriman paket, TIKI juga mendukung pelaku UMKM, pengembangan kapabilitas pelaku bisnis, menjalin kolaborasi dengan mitra keagenan serta platform marketplace untuk pembekalan UMKM. “Jasa kurir memiliki resistensi yang tinggi dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi, ini sudah terlihat di masa pandemi. Sektor ini tetap bertumbuh dan menjadi penopang aktivitas UMKM dan sektor usaha lain, terutama ketika terjadi pembatasan kegiatan masyarakat,” katanya.

Lalu peluang pasar jasa kurir ke depan semakin memikat seiring bertumbuhnya transaksi penjualan daring. Data Asosiasi Logistik Indonesia, industri logistik tumbuh 40 persen selama masa pandemi Covid-19. Kenaikan disumbang salah satunya transaksi e-commerce yang mencatat pertumbuhan lebih dari 50 persen. “Jasa kurir pendukung pelaku e-commerce memaksimalkan potensi ekonomi digital ini dengan perkiraan potensi transaksi mencapai US$ 146 miliar pada 2025 dan naik menjadi 8 kali lipat pada 2030,” cetusnya.

Nah, TIKI memiliki konsep bisnis yang cukup unik dibandingkan kebanyakan perusahaan jasa kurir dan logistik. “Sejak awal didirikan, TIKI membangun bisnis dengan model kemitraan karena kami yakin mengembangkan bisnis berbasis jaringan seperti industri kurir tidak dapat dilakukan sendirian. Saat ini lebih dari 3.700 jaringan gerai dan cabang TIKI merupakan milik mitra dan kami terus mengembangkannya ,” lanjut Yulina.

Selain masyarakat sekitar, TIKI menggandeng seluas-luasnya anak muda berpartner dan lembaga pendidikan tinggi berpartisipasi dalam pengembangan industri transportasi dan logistik yang bermanfaat bagi generasi mendatang. “Kami berharap dapat berkontribusi mempersiapkan generasi muda yang ahli demi memajukan industri yang potensinya semakin besar ini,” tutup Yulina. (fad)

Kategori :