Meski ada hasil labor trombosit turun, dr Rynna mengatakan, belum bisa memastikan kalau kasusnya sebagai kasus DBD.
BACA JUGA:Jelang Masa Libur Nataru, Hotel di Baturaja Kabupaten OKU Geber Promo Kuliner
BACA JUGA:Kawasan Pasar Atas Baturaja Ditertibkan, Dishub Incar Kendaraan Bongkar Muat Barang
Tapi yang jelas banyak yang masuk sebelumnya setelah sempat dirawat di rumah.
"Saya tidak bisa mengatakan itu pasti kasus DBD," ujarnya.
Karena pasien anak banyak, lanjut dr Rynna, sebagian pasien anak dimasukan ke dalam ruangan VIP, dengan biaya sebagian pasien BPJS kesehatan tanpa memandang kelas. Sebab pertimbangan rumah sakit tidak boleh menolak pasien.
"Saat ini saja sudah ada sebanyak 6 pasien anak BPJS kesehatan yang masuk ke ruang VIP," ujarnya.
Tapi saat ini sudah selesai.
Jadi nanti kalau ada anggota keluarga atau kerabat yang masuk ke rumah sakit.
Ini bisa menjadi informasi.
Pasien yang masuk tetap akan diusahakan untuk mendapat perawatan.
BACA JUGA:Tumbuh Signifikan di Kuartal III - 2023, Laba Bersih Semen Baturaja Melonjak Naik 25 Persen
Walaupun kondisi ruang perawatan anak penuh pasien.
Yang penting dipisah antara penyakit infeksi dan non infeksi.
Meski penuh menurut dr Rynna pasien tidak sampai dirawat di koridor.