BATURAJA,SUMATERAEKSRES.ID– Terkait dengan penuhnya ruang perawatan anak di RSUD dr Ibnu Sutowo Baturaja karena banyak anak yang dirawat dalam kasus turun trombosit belum diterima jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Kabid P2P Dinkes OKU Andi Prapto menyampaikan, dari rumah sakit belum ada melaporkan data soal turunnya trombosit yang diduga sebagai kasus DBD.
"Laporan belum ada masuk dari rumah sakit," ujar Andi.
Menurut Andi, yang bisa memastikan pasien itu merupakan kasus DBD atau bukan itu dokter yang merawat.
BACA JUGA:Ruang Perawatan Anak Penuh, Banyak Dirawat Trombosit Turun
BACA JUGA:5 Ciri Nyamuk DBD, Anda Wajib Mengetahuinya
Setelah melakukan pemeriksaan dan hasil laboratorium. Jadi Dinkes OKU tidak bisa menyampaikan kasus DBD jika laporan itu sebutnya belum ada.
Direktur RSUD dr Ibnu Sutowo Baturaja dr Rynna Dyana MKM sebelumnya menyampaikan ruang perawatan anak kondisinya penuh.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium, sebutnya, tubuh anak yang dirawat rata rata banyak yang trombositnya turun.
Meski ada hasil labor trombosit turun, dr Rynna mengatakan, belum bisa memastikan kalau kasusnya sebagai kasus DBD.
Tapi yang jelas banyak yang masuk sebelumnya setelah sempat dirawat di rumah. "Saya tidak bisa mengatakan itu pasti kasus DBD," ujarnya.
BACA JUGA:Masih Banyak yang Salah Kaprah! Fogging Bukan Solusi Utama Mencegah DBD, Ini Faktanya
BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini yang Harus Dilakukan Jika Terkena DBD
Terpisah Kepala Puskesmas Penyandingan (SBR) Edwin menyampaikan dari puskesmas sudah menindaklanjuti dari kasus meninggalnya pasien anak di Desa Bandar, Kecamatan Sosoh Buay Rayap.
Dikatakan Edwin dari surveilance di lapangan sudah mengambil sampel darah yang mempunyai riwayat demam untuk dilakukan rapid test.