SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Positif narkobanya 67 pengunjung dua diskotek di eks lokalisasi Teratai Putih membuktikan peredaran barang haram itu makin parah.
Termasuk upaya penyelundupan 5 kg sabu untuk stok tahun baru dari Pekanbaru Riau tujuan Tulung Selapan OKI.
Jalur-jalur masuk wilayah Sumsel tak semua bisa teratasi. Bahkan, di tengah kota, para pengguna narkoba dengan terang-terangan ‘berpesta’.
Sedangkan nun jauh di pelosok, para bandar bersembunyi dari polisi maupun Badan Narkotika Nasional (BNN).
BACA JUGA:Parah, 67 Pengunjung 2 diskotek Pakai Narkoba
Kepala BNN Kabupaten OKI, AKBP H Gendi Marzanto SH MH mengatakan, peredaran narkoba di OKI, termasuk Tulung Selapan tidak menunggu tahun baru.
“Selama ini sudah banyak pengedar dalam jumlah besar yang ditangkap,” ujarnya, kemarin, 11 Desember 2023.
Dengan keterbatasan personel, Polres OKI terus berkoordinasi dengan BNN OKI. Bekerja sama mengantisipasi masuknya narkoba, baik melalui darat maupun wilayah perairan OKI.
Saat Ops Lilin, akan didirikan posko di beberapa titik jalan arteri maupun tol. “Kami imbau masyarakat OKI jangan merayakan secara berlebihan. Apalagi pesta narkoba,” tegas Kapolres.
BACA JUGA:Kepala BNN Irjen Pol Marthinus Hukom Bertekad Miskinkan Bandar Narkoba, Ini Strateginya
BACA JUGA:Musnahkan Narkoba Senilai Rp202 Juta
Selain OKI, wilayah kabupaten Muratara juga termasuk rawan. Ibaratnya, Muratara adalah jalur sutera bagi pengedar narkoba lintas provinsi. Tidak jarang narkoba yang masuk dalam jumlah dan nilai cukup fantastis.
Kabupaten Muratara, merupakan batas terakhir Provinsi Sumsel yang menghubungkan jalur lintas tengah wilayah Provinsi Tetangga. Wilayah ini cukup rentan, dilalui jaringan pengedar Narkoba lintas Provinsi.
Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardhani sebelumnya menyampaikan, Kabupaten Muratara dijadikan para pengedar narkoba sebagai wilayah transit dan ‘pecah barang’.