SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Antrean panjang kendaraan roda empat terjadi di SPBU yang menjual BBM subsidi, khususnya solar. Tak hanya di wilayah Palembang, tapi juga kabupaten/kota lain di Sumsel.
Ada yang siang, ada pula yang malam. Cirinya, saat stok solar habis, maka antrean sepi. Masalahnya, antrean panjang kerap meluber hingga ke badan jalan. Menganggu kelancaran lalui lintas kendaraan lain, mimbulkan kemacetan.
"Hampir setiap hari, terutama malam hari di SPBU depan Punti Kayu, antreannya panjang," kata Astuti, pengendara motor, warga Palembang, kemarin.
Dia tahu kondisi itu karena saban malam akan melintasi Jl Kol H Barlian untuk pulang ke rumahnya.
BACA JUGA:Melanggar, Pertamina Sanksi 21 SPBU, Skorsing Penyaluran BBM hingga Pemutusan Hubungan Usaha
BACA JUGA:Nah Loh! 21 SPBU di Sumsel Kena Sanksi
Dia bingung, kenapa selalu saja terjadi antrean. “Masalah ini tidak selesai-selesai. Kalau siang, pertalite, malam solar. Apa tidak ada solusinya?,” cetus dia.
Keluhan ini disampaikannya karena sering terjebak kemacetan panjang karena kendaraan yang hendak mengisi BBM subsidi meluber hingga ke jalan.
Pantauan di Palembang, SPBU lain yang tampak antrean kendaraan pengisi solar di SPBU jalan Celentang, SPBU simpang bandara, SPBU Jl R Soekamto, SPBU Jl Demang Lebar Daun, dan beberapa tempat lain.
Bagaimana di daerah lain? Antrean panjang kendaraan yang hendak isi BBM subsidi jenis bio solar juga terjadi di Muara Enim.
BACA JUGA:Pertamina Tenants Day Palembang, Wujud Nyata Sinergi Bisnis NFR SPBU
BACA JUGA:Pengendara Keluhkan Macet Depan SPBU Simpang Tais
Pengelola SPBU Talang Jawa Muara Enim, Prasetyo mengatakan, memang dalam belakangan ini antrean BBM subsidi, khususnya pertalite lebih ramai.
"Kadang ada juga sepinya, tapi ya lebih sering ramai dari biasanya," bebernya. Dia tidak tahu penyebabnya. Tapi kemungkinan karena harga pertamax yang kini terbilang mahal.
"Sekarang memang sudah turun Rp300, jadi Rp14 ribu per liter pertamax. Tapi kalau dibandingkan dengan pertalite, selisihnya lumayan banyak. Mungkin karena ini banyak yang pindah ke pertalite” terangnya.