Di Kabupaten OKU pada tahun 2020 diperkirakan ada 137 sarana air minum isi ulang yang tersebar di beberapa wilayah puskesmas, Sedangkan di Kota Prabumulih pada tahun 2020 diperkirakan terdapat 130 sarana air minum yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Kota Prabumulih.
Tujuan kegiatan ini adalah melakukan analisis kualitas air minum isi ulang yang ada di Kab OKU dan Kota Prabumulih, sehingga diperoleh kualitas air minum yang aman.
Surveilans Malaria di Kabupaten Endemik
Pada tahap pemberantasan di kegiatan eliminasi malaria, terdapat butir kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Faktor Resiko.
Kegiatan yang tercakup di dalamnya meliputi survei vektor dan dinamika penularan, perdistribusian kelambu berinsektisida, melakukan penyemprotan rumah (Indoor Residual Spraying) atau teknik pengendalian lain serta melalukan pemantauan efikasi insektisida (termasuk kelambu) dan resistensi vektor.
Resistensi merupakan kemampuan nyamuk untuk mentoleransi dosis/konsentrasi insektisida yang memberikan kematian pada sebagain besar populasi pada spesies yang sama, pada waktu tertentu di suatu wilayah.
Fenomena resistensi merupakan masalah serius dalam upaya pengendalian vektor. Resistensi nyamuk Anopheles terhadap insektisida yang digunakan di suatu wilayah akan menimbulkan tidak efektifnya upaya pengendalian malaria.
Upaya deteksi dan monitoring resistensi terhadap insektisida perlu dilakukan sedini mungkin.
Pemantauan kerentanan vektor terhadap insektisida adalah suatu upaya pemeriksaan laboratorium untuk menentukan apakah suatu populasi nyamuk Anopheles telah resisten terhadap insektisida tertentu.
Insektisida yang diuji merupakan insektisida yang sedang dipakai oleh program pengendalian vektor, dan insektisida cadangan yang akan dipakai oleh program bila terbukti resistensi pada insektisida yang ada.
Prioritas penentuan lokasi uji resistensi adalah pada Kabupaten yang akan mencapai eliminasi malaria.
Tiga Kabupaten di Sumatera Selatan yang akan mencapai eliminasi malaria dan menjadi lokasi pelaksanaan surveilans yakni Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten OKU Selatan.
Peralihan menjadi Loka Labkesmas Baturaja ini merupakan wujud dukungan penuh terhadap program transformasi kesehatan di Kementerian Kesehatan khususnya pada penguatan pilar transformasi layanan primer dan transformasi sistem ketahanan kesehatan.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, dalam sambutannya pada acara HUT BBLK Palembang ke-50 menyampaikan harapan kedepan dengan adanya Labkesmas di Indonesia.
“Salah satu peran Labkesmas adalah untuk mendeteksi penyakit potensi KLB/pandemi yang masuk ke Indonesia.
Jika dicurigai adanya virus baru, maka Labkesmas segera melakukan pengujian sampel sebagai langkah pengendalian penyakit agar tidak terjadi wabah.”