Perawat Garda Terdepan Pelayanan, Jalankan Transformasi Kesehatan
Implementasi transformasi kesehatan oleh perawat-foto: ist-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Ratusan peserta dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia meramaikan Pertemuan Ilmiah Tahunan VII Himpunan Perawat Manajer Indonesia (HPMI) di Ballroom The Zuri Hotel Palembang, kemarin (17/5). Ketua Pengurus Wilayah HPMI Sumsel, Dr Muliyadi SKp MKep mengatakan dalam pertemuan ini, pihaknya menggelar HPMI Award untuk Penelitian dan Inovasi. Kemudian workshop dengan topik “Lesson Learn”.
"Kita belajar saling berbagi memperoleh informasi-informasi dalam bentuk inovasi atau pengembangan layanan keperawatan rumah sakit provinsi, kemudian kita sharing kepada provinsi-provinsi lain," ujarnya di sela kegiatan.
Dikatakan, ada delapan pembicara dari delapan provinsi di Indonesia yang sharing ilmu dan pelayanan RS provinsi di Indonesia. Harapannya kegiatan ilmiah ini bisa membangun peningkatan kualitas dengan kajian-kajian dalam kualitas pelayanan sehingga berdampak pada layanan yang baik dari RS provinsi.
Ketua Pengurus Pusat HPMI, Dr Didin Syaefudin SKP SH MARS mengatakan pekan ilmiah tahun ini diselenggarakan di Sumsel karena provinsi ini sudah berkembang dan maju di bidang kesehatan. “Kita sharing keilmuwan dan perkembangannya. Kita mendorong peningkatan kualitas pelayanan kesehatan," jelas Didin saat pembukaan Pertemuan Ilmiah Tahun VII HPMI.
BACA JUGA:Aktif Gelar Kegiatan, Maksimalkan Dana Desa Untuk Kesehatan
BACA JUGA:Kemenkes Ajak Stake Holder Kerjasama Bidang Kesehatan untuk Sejahterakan Masyarakat
Menurutnya, perawat merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Supaya pelayanan yang dihadirkan berkualitas, perlu pengembangan keilmuan. Apalagi saat ini transformasi tak bisa dipungkiri. “Transformasi kesehatan mencakup enam pilar di antaranya transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan,” cetusnya.
Transformasi yang harus disikapi yaitu mengenai SDM dan teknologi. “Kita tidak boleh menghindari itu, jangan takut bertransformasi. Tantangan itu harus dihadapi dan dijalankan," ungkapnya. Dengan adanya transformasi, perawat tak boleh menghindar, perlu jadi ujung paling depan meningkatkan kualitas pelayanan. Siapkan diri ke arah yang lebih baik dan berikan pelayanan berkualitas ke masyarakat.
Ketua Panitia Dr Sri Yulia SKp MKp mengatakan kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi perawat. Diharapkan setiap peserta bisa berbagi pengetahuan dalam keperawatan. “Pertemuan ilmiah dihadiri 200 peserta dari RS, pendidikan keperawatan, kesehatan, dan lain-lain dari 21 provinsi di Indonesia," jelasnya.
Ia menjelaskan pertemuan kali ini mengangkat tema "Perawat Manajer sebagai Pilar Penggerak Transformasi Kesehatan untuk Pelayanan Berkualitas". Kegiatannya ada lima yaitu seminar, rakernas, workshop, HIPMI reward, dan hospital visit ke RSUD Siti Fatimah Sumsel. Asisten III Bidang Admistrasi dan Umum Pemprov Sumsel, Zulkarnain berpesan supaya perawat terus meningkatkan kualitas pelayanan. “Jangan lupa senyum, buat inovasi sehingga masyarakat puas dengan pelayanan yang diberikan," tandasnya. (nni/fad/)