PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebuah studi terbaru dari Korea Selatan mengungkapkan bahwa lansia yang memulai kebiasaan olahraga mengalami penurunan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 11 persen.
Penelitian ini melibatkan 1 juta orang berusia 60 tahun ke atas, menjadikan temuan ini sebagai pencerahan bagi mereka yang berpikir bahwa menjadi tua berarti berhenti bergerak.
Ketua penelitian, Kyuwoong Kim dari Universitas Seoul, menyatakan, "Manfaat kesehatan kardiovaskular pada lansia dari kebiasaan olahraga tidak mengejutkan,"ujarnya.
Namun, lebih dari sekadar kesehatan jantung, olahraga juga membantu mencegah penyakit kronis seperti diabetes melitus dan meningkatkan kekebalan tubuh.
BACA JUGA:Tren Turun Berlanjut, Berikut Update Harga Emas di Butik Antam Palembang Rabu 6 Desember 2023
BACA JUGA:Langsung HEBOH! Trailer Pertama GTA VI Sudah Rilis. Seperti Apa ?
Olahraga rutin juga terbukti memberikan manfaat kesehatan mental, meredakan stres, meningkatkan mood, dan mencegah insomnia pada lansia.
Pertanyaannya kemudian, apakah perlu lansia pergi olahraga ke gym?
Meskipun gym identik dengan usia produktif, lansia yang ingin tetap intens berolahraga dan bersosialisasi tidak masalah pergi ke gym.
Namun, perlu diingat, pemantauan latihan intensitas dan menghindari tekad untuk mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan adalah kunci.
Yang paling penting, fisik tetap aktif bergerak.
BACA JUGA:TRAGIS, Karyawan Swasta Meregang Nyawa Usai Kena Tabrak Truk. Begini Kronologisnya!
Menurut dr. Fiona Amelia dari KlikDokter, olahraga untuk lansia harus dimulai dengan latihan yang sangat ringan, secara bertahap meningkat hingga aktivitas sedang.
"Tiga komponen utama olahraga lansia yang direkomendasikan adalah latihan aerobik, kekuatan, dan keseimbangan,"ujarnya.