Sedangkan di Muara Enim, kader yang dapat penugasan dari DPP Golkar jadi balonkada ada dua yakni Ersangkut (anggota DPRD Sumsel) dan Hadiono (anggota DPRD Muara Enim).
"Alhamdulilah dan saya berterima kasih telah dipercaya Partai Golkar untuk maju berlaga di Pilkada Muara Enim 2024. Kami sangat optimis dapat memenangkan pilkada khususnya di Muara Enim," ujar Ersangkut.
Dari OKU, ada dua nama balonkada yang muncul yakni Yoni Rusdianto (Wakil Ketua DPRD OKU) dan Teddy Meilwansyah (Pj Bupati OKU).
“Kalau ada kader yang ditunjuk untuk maju nanti tentu sudah ada penilaian dari pengurus pusat," ujar Sekretaris DPD Partai Golkar OKU, Aprili Maulidin. Dia menegaskan, di internal Golkar OKU belum ada pembahasan tentang itu.
Terpisah Ketua DPD II Partai Golkar OKI, Bakri Tarmuzi, SE mengungkapkan, pihaknya juga belum bahas soal pilkada. “Sekarang fokus menghadapi pilpres dan pileg. Setelah itu, baru kita bahas calon kada,” cetusnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Sumsel, Bobby Adhityo Rizaldi membenarkan, jika sejumlah nama hadir dalam pertemuan balonkada se-Indonesia bersama DPP Partai Golkar, 21 November lalu.
Ke-18 balonkada yang hadir itu baru penugasan saja. "Untuk pilgub belum ditugaskan, masih melihat dinamika ke depan. Saat ini fokus dulu pemenangan pemilu," imbuhnya.
Golkar memiliki mekanisme dalam penentuan calon kepala daerah yang akan diusung di setiap tingkatan.
Penentuan siapa calon yang akan diusung nanti dievaluasi setelah pemilu. Mulai dari partisipasi, hasil survei, serta prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela. Adapun 18 nama balonkada yang dapat penugasan dari DPP Partai Golkar itu baru untuk 12 kabupaten/kota di Sumsel.
Di Empat Lawang mengusung David Aljufri, Muara Enim ada dua nama yakni Hadiono dan Ersangkut. Untuk Muba juga dua yakni Drs H Apriadi Mahmud dan Yudha Novanza Utama. Sedangkan Musi Rawas satu yakni Ratna Machmud (Bupati Mura sekarang).
Untuk Muratara mengusung Hasbi Asidiki. Di OKU ada dua nama yaitu Yoni Rusdianto dan Teddy Meilawansyah. Sedangkan di OKU Selatan ada nama Abu Usamah dan OKU Timur Beni Defitson.
Sedangkan di Lubuklinggau ada nama Rodi Wijaya. Untuk Pagaralam muncul dua nama yakni Efsi dan Desmar Panggarbesi. Prabumulih hanya satu yaitu Syamdakir Edi Hamid. Terbanyak di Palembang empat nama. Ada RA Anita Noeringhati, Ratu Dewa, M Hidayat, dan Yudha Novanza Utama. Untuk Ogan Ilir.(kur/chy/zul/afi/bis/eno/way/bis/*/)