PALEMBANG, SUMATERAEKSPRESID - Jannik Sinner benar-benar bersinar tahun ini. petenis muda Italia itu menjadi penentu bagi negaranya untuk merebut juara David Cup setelah mengalahkan Alex de Minaur (Australia) dengan skor 6-3, 6-0 di Malaga Spanyol. Keberhasilan tersebut membuat Italia menuggu 47 tahun untuk Kembali juara.
Sinner tidak hanya sekali menjadi penentu bagi Italia, petenis peringkat keempat itu membuat penyelamatan gemilang pada babak semifinal menghadapi Serbia. Sinner mampu menyelamatkan tiga kali match point atas Djokovic dan membuat Italia unggul 1-0 dan akhirnya dimenangkan lewat pada laga ketiga di nomor ganda dengan skor 2-1.
BACA JUGA:Fantastis, Jude Belingham Dikontrak Jutaan Dolar oleh Louis Vuitton
BACA JUGA:Yang Muda, yang Berprestasi Siap Taklukkan Jeddah
“Kemenangan ini sungguh luar bisa saya merasa sangat senang begitu juga dengan seluruh tim Davis Italia. Kami tetap Bersama mencari kemenangan dari babak pertama hingga babak final dan sekarang kami merayakan kemenangan dengan suka cita. Ini sungguh sangat menyenangkan,” ucap Sinner kepada ATP.
Pada tahun ini, Sinner finis dengan rekor pribadi dengan kemenangan 64-15 dan finis diperingkat keempat di ranking ATP. Meski kalah atas Djokovic di ATP Tour Final, Sinner punya potensi untuk menjadi petenis hebat masa mendatang Bersama Carlos Alcaraz merajai tenis dunia. Apalagi Djokovic yang sudah berusia 36 tahun sudah memasuki masa akhir karirnya.
BACA JUGA:Inilah 6 Nominasi Petenis Putri Terbaik 2023, Apakah ada Favoritmu!
BACA JUGA:Satu-satunya Petenis Dari Arab di Level Elit, Ons Jabeur Berpeluang Juara Grand Slam Pertama
Kapten Piala Davis Italia, Filippo Volandri sangat senang Kembali meraih gelar kedua bagi Italia. Semuanya berkat perjuangan tim Piala Davis Italia yang punya semangat yang tinggi untuk meraih gelar juara.
“Saya benar-benar berterima kasih atas perjuangan tim dan sangat bangga atas kemampuan mereka. Kalian semua sudah dua tahun mempersiapkan tim dan saya sungguh berterima kasih begitu juga dengan pendukung Itala yang telah memberikan dukungan kepada kami. Kami mempersiapkan tim penuh dengan kekurangan tapi kami berhasil menjadi juara seperti keluarga besar,” Filippo Volandri. (*)