JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Calon Presiden Republik Indonesia nomor urut 2, Prabowo Subianto, semakin intens mengumumkan rencana kebijakan energi dan lingkungan bila terpilih menjadi kepala negara.
Prabowo berkomitmen untuk mengurangi impor dengan menerapkan kebijakan swasembada energi, terutama pada Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya melalui pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Dalam Dialog Publik di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak akan lagi mengimpor BBM.
Sebagai langkah menuju swasembada energi, ia berencana mendorong penggunaan biosolar atau biodiesel, yang merupakan bahan bakar yang berasal dari minyak kelapa sawit, mengingat Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
BACA JUGA:Penuhi Hak Dasar Masyarakat Kecil, Prabowo Resmikan 15 Titik Air Bersih di Wilayah Kekeringan
Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia akan menjadi satu-satunya negara di dunia yang menggunakan 100 persen BBM berbasis energi hijau.
Biofuel yang digunakan di Indonesia diproduksi dari bahan-bahan organik seperti kelapa sawit, jagung, dan tebu.
Selain fokus pada energi, Prabowo menekankan pentingnya mencapai swasembada energi, pangan, dan air dalam delapan misi Asta Cita Prabowo-Gibran.
Swasembada energi menjadi program utama bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ini untuk mendorong kemandirian bangsa.
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Siap Hadapi Pilpres 2024, Hendropriyono: Mereka Punya Mesin Politik Kuat dan Cepat
Dokumen visi, misi, dan program kerja pasangan ini menyoroti pentingnya swasembada sektor pangan, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Mereka berharap dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan tanpa merusak lingkungan melalui ekonomi hijau dan menekankan nilai kekayaan kelautan melalui ekonomi biru.
Terfokus pada swasembada energi, Prabowo-Gibran memiliki tujuh program kerja, termasuk pengembangan energi baru terbarukan, minyak dan gas bumi, serta penanganan hambatan investasi di kedua sektor tersebut.